Channel9.id – Jakarta. Kemendikbud sedang menyusun penyederhanaan kurikulum baru. Akibat penyederhanaan itu, mata pelajaran sejarah pada jenjang SMK dihapuskan. Pun mata pelajaran sejarah di tingkat SMA tidak lagi menjadi wajib, tapi hanya sebagai pilihan.
Kabar terbaru, Mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan mengatakan dirinya mendapat informasi, penyesuaian kurikulum itu diinisiasi oleh Sampoerna Foundation.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyampaikan, jika kabar tersebut benar, maka ini adalah skandal yang besar untuk pendidikan nasional.
“Kalau pernyataan ini benar, bahwa inisiasi penyederhanaan kurikulum yang menghapus mapel sejarah datang dari Sampoerna Foundation, maka ini bisa dibilang sebuah skandal,” katanya dalam akun Twitter resmi @fadlizon, Selasa (22/9).
Baca juga : Guru Sejarah Respon Klarifikasi Nadiem: Kurikulum Bertujuan Kemana?
Menurut Fadli, yang memiliki wewenang mengenai hal tersebut seharusnya adalah Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) Kemendikbud. Namun, ternyata perannya begitu minim.
Karena itu, dia meminta Mendikbud Nadiem Makarim segera memberikan klarifikasi mengenai hal ini.
“Harus segera ada klarifikasi dari Mendikbud Nadiem @Kemendikbud_RI,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan mengatakan dirinya mendapat informasi, penyesuaian kurikulum itu diinisiasi oleh Sampoerna Foundation.
“Pagi ini saya dapat informasi pemikirnya itu dari Sampoerna Foundation,” ungkap dia kepada wartawan, Senin (21/9).
Pihak yang berwenang, seperti Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) Kemendikbud pun kata dia tidak terlalu dilibatkan dalam pembahasan penyederhanaan mapel. Puskurbuk lebih ke teknisnya.
Bahkan, lebih parahnya, Puskurbuk diminta untuk tidak terlalu banyak bicara mengenai hal ini. Semua yang terkait penyederhanaan kurikulum bersifat rahasia.
“Puskurbuk ada yang tahu, karena ada yang terlibat juga beberapa. Mereka juga mengatakan ini rahasia,”ujarnya.
(HY)