Channel9.id – Jakarta. Terduga teroris penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini, ternyata pernah menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.
Dalam laman pddikti.kemdikbud.go.id, Zakiah Aini didata sebagai mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma. Dia masuk Universitas Gunadarma pada 2013.
Hal itu dibenarkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian.
“Memang benar pernah kuliah di Gunadarma, hanya saja keaktifan yang bersangkutan hanya sampai semester empat,” kata Irwan dilansir Kompas.com, Kamis 1 April 2021.
“Jadi yang bersangkutan itu masuk tahun 2013. Kemudian semester lima dan seterusnya tidak aktif. Artinya, sesuai aturan yang berlaku di Gunadarma, yang bersangkutan tidak lagi menjadi mahasiswa Gunadarma,” lanjutnya.
Irwan menyatakan, pihak kampus kurang mengetahui alasan Zakiah Aini tidak melanjutkan studinya di Universitas Gunadarma, sehingga secara sistem dianggap telah DO.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, ZA sebagai Lone Wolf yang berideologi ISIS. Lone Wolf merujuk pada aksi teror yang dilakukan secara individu atau mandiri.
“Dia lone wolf yang berideologi ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media,” kata Listyo dalam konferensi pers, Rabu 31 Maret 2021 malam.
“Dia memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” lanjutnya.
Listyo menyampaikan, ZA merupakan perempuan yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur. Dia sempat menjadi mahasiswi di salah satu kampus namun sudah di DO.
Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kronologi peristiwa penyerangan Mabes Polri ini.
Listyo menjelaskan, ZA mulanya masuk ke lingkungan Mabes Polri melalui pintu belakang. Kemudian, dia langsung berjalan ke arah pos jaga di gerbang utama Mabes Polri. Saat ZA tiba di pos jaga, dia berpura-pura bertanya arah kantor pos kepada personel polisi.
“Yang bersangkutan kemudian menanyakan ke anggota di pos jaga. Dia bertanya di mana keberadaan kantor pos. Oleh anggota ditunjukkan arah ke kantor pos,” kata Listyo.
Setelah diberitahu arah kantor pos, ZA meninggalkan pos jaga. Tapi tidak lama kemudian, dia berjalan kembali ke arah pos jaga dan langsung melakukan penembakan. Dia menembak sebanyak enam kali.
“Namun, kemudian yang bersangkutan kembali, dan melakukan penyerangan ke anggota di pos jaga,” ujar Listyo.
“Dia menembak sebanyak 6 kali. 2 kali ke anggota di dalam pos. 2 kali di luar, dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya,” lanjut Listyo.
Polisi pun kemudian melakukan tindakan terarah dan terukur dengan menembak mati Zakiah Aini.
“Dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan,” ujar Listyo.
HY