Channel9.id, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melonjak tiga kali lipat dalam periode Agustus–September 2025. Lonjakan ini dipicu perubahan mekanisme pencairan dana yang tak lagi menggunakan sistem penggantian (reimbursement).
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, menjelaskan bahwa sejak April 2025 pemerintah mengubah skema pencairan anggaran MBG. Kini, Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan rencana kebutuhan dana setiap 10 hari, yang kemudian diajukan ke Kemenkeu melalui KPPN untuk diverifikasi sebelum dibayarkan ke Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Alur pengajuan dimulai dari yayasan penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, lalu diteruskan ke BGN hingga akhirnya sampai ke Ditjen Perbendaharaan. Menurut Prima, perubahan sistem ini membuat proses lebih cepat dan efisien.
“Dari bulan Agustus ke September realisasinya naik tiga kali lipat. Ini kabar baik, artinya proses di BGN sudah semakin membaik,” ujar Prima di kantor Kemenkeu, Jumat (3/10/2025).
Hingga Agustus 2025, realisasi belanja MBG tercatat Rp13 triliun dari total pagu Rp71 triliun. Kini, realisasi sudah mencapai Rp20 triliun, dengan penerima program sekitar 30 juta orang melalui 13.000 SPPG yang tersebar di berbagai daerah.
Prima mengakui perubahan mekanisme pencairan dilakukan karena lambatnya penyerapan anggaran di tahap awal. BGN selaku KPA juga meminta sistem baru ini agar dana bisa lebih fleksibel ditambah sesuai kebutuhan.
“Buktinya sudah terlihat, ada percepatan signifikan sejak April,” tegas Prima.