Perempuan Afghanistan Pinta PBB Untuk Tidak Mengakui Taliban
Internasional

Perempuan Afghanistan Pinta PBB Untuk Tidak Mengakui Taliban

Channel9.id-Afghanistan. Empat orang wanita Afghanistan mendesak PBB untuk memblokir Taliban dari mendapatkan kursi di organisasi dunia tersebut, menyerukan untuk dipilihnya perwakilan yang lebih baik dari negaranya, Jumat (22/10/2021). Tiga wanita itu mengeluarkan pernyataannya saat mereka berkunjung ke markas besar PBB di New York pada hari Kamis.

“Cukup sederhana. PBB hanya harus memberikan kursi tersebut kepada seseorang yang menghargai hak seluruh warga Afghanistan,” tutur mantan politisi Afghanistan dan negosiator perdamaian Fawzia Koofi kepada para wartawan di luar kantor PBB di New York.

“Kita sudah sering menjadi bahan pembicaraan, namun tak pernah didengar. Pertolongan, uang, pengakuan, itu semua adalah alat-alat yang dapat digunakan oleh dunia untuk memperjuangkan hak dan kehormatan wanita dan juga seluruh warga lainnya,” tambahnya.

Baca juga: Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Mengundurkan Diri

Empat orang wanita yang datang ke kantor PBB selain Fawzia Koofi yaitu, Naheed Fareed, mantan politikus, Asila Wardak, mantan diplomat dan Anisa Shaheed yang merupakan seorang jurnalis.

“Ketika Taliban menguasai Afghanistan, mereka mengatakan kalau mereka akan mengizinkan para wanita untuk bekerja, mengenyam pendidikan yang tinggi, namun mereka telah ingkar,” ujar Fareed.

Sejak kembali menguasai Afghanistan pada pertengahan Agustus, para petinggi Taliban telah berjanji akan menghargai hak wanita yang sesuai dengan hukum islam. Sebelumnya pada kepemerintahan mereka di tahun 1996 sampai 2001, perempuan tidak diizinkan untuk bekerja dan tidak dapat mengenyam pendidikan.

PBB saat ini sedang mempertimbangkan klaim dari kubu rival mengenai siapa yang harus mewakili Afghanistan. Dari pihak Taliban, mereka telah menunjuk juru bicara mereka yang di Doha, Suhail Shaheen, sebagai duta PBBnya. Dilain sisi, utusan PBB yang merepresentasikan bekas pemerintah Afghanistan, Ghulam Isaczai, berencana untuk mempertahankan posisinya di PBB.

Para anggota PBB dikabarkan akan memutuskan keputusannya pada akhir tahun ini.

Wardak menyerukan negara lainnya dalam menekan Taliban agar untuk menepati janjinya perihal menghargai hak wanita dan menambahkan: “Jika PBB mau memberikan mereka kursi, PBB harus memberi mereka syarat terlebih dahulu,” serunya.

Keempat wanita itu menuturkan pernyataannya sebelum membicarakan acara PBB yang membahas bantuan terhadap wanita-wanita Afghanistan. Acara itu dibuat oleh Inggris, Qatar, Kanada, Perempuan PBB dan Institut Georgetown untuk Wanita, Kedamaian dan Keamanan.

Dewan Keamanan PBB juga melakukan pertemuan terpisah pada hari Kamis untuk mendiskusikan keamanan dan kedamaian wanita.

“Wanita dan gadis Afghanistan menaruh harapannya kepada dewan dan organisasi dunia ini dalam mengembalikan hak mereka – kami – untuk dapat bekerja, bepergian dan sekolah lagi. Sungguh adalah perbuatan tercela jika kita tidak menghiraukan permohonan mereka” seru Isaczai kepada ke-15 anggota dewan.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12  +    =  21