Channel9.id-Jakarta. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan bahwa interkoneksi internet Indonesia mencapai 1,3 Tbps.
Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan bahwa saat ini APJII memiliki 15 simpul Indonesia Internet Exchange (IIX) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain: Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Malang, Denpasar, Lampung, Balikpapan, dan Pontianak.
Untuk diketahui, IIX merupakan kesatuan yang tak bisa dilepaskan dari infrastruktur internet. Semakin banyak IIX, maka semakin cepat internet—mengingat adanya interkoneksi antara Internet Service Provider (ISP).
“Trafik IIX saat ini sudah mencapai 1,3 Tbps. Tumbuh 90 kali lipat sejak 2015,” ujar Jamal, Senin (27/9).
Kemudian disebutkan pula saat ini total pendapatan APJII mencapai Rp 41,1 Miliar. Angka ini naik dari periode awal, di mana APJII baru mendapat Rp18,8 Miliar. Adapun pendapatan ini akan digunakan secara transparan, sebagaimana amanat Musyawarah Nasional yang baru digelar pada 27 September ini.
“Berdasarkan audit laporan keuangan yang dilakukan auditor independen, hasil audit dari 2015 sampai 2021 adalah selalu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” sambung Jamal.
Sekadar informasi, anggota APJII dan IDNIC APJII tumbuh secara signifikan sejak 2015. Di masa itu, APJII maupun IDNIC APJII masing-masing beranggotakan 302 dan 867 orang. Kini mereka masing-masing punya 742 dan 2.755 anggota.
“Saya berharap ke depannya APJII bisa bekerja lebih baik lagi melebihi apa yang ditorehkan selama 6 tahun ke belakang,” imbuh Jamal.
APJII berdiri pada 15 Mei 1996. Sebagaimana namanya, APJII juga diharapkan mampu menjalankan sejumlah program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia. Adapun program yang dimaksud berupa tarif jasa intenet, pembentukan Indonesia-Network Information Center (IDNIC), pembentukan IIX, negosiasi tarif infrastruktur jasa telekomunikasi, serta usulan jumlah dan jenis Provider.
(LH)