Channel9.id-Jakarta. Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi alias tumbuh minus 1,5 persen pada 2020. Hal ini beriringan dengan ekonomi yang diprediksi tumbuh negatif tiga persen akibat dampak Covid-19. “Indonesia tahun ini minus 1,5 persen, ini versi saja, ini baseline dan bisa lebih buruk,” ujarnya, Senin, 18 Mei 2020.
Menurut Faisal, pertumbuhan Indonesia sejak 2018 mengalami tren penurunan dan menukik menjadi 2,97 persen pada triwulan I 2020. Pada tiga bulan pertama tahun ini pertumbuhan setiap sektor usaha masih belum ada yang terkontraksi, sehingga secara keseluruhan pun masih positif.
Dia mengatakan tiga sektor yang masih tumbuh posistif antara lain sektor Informasi dan komunikasi 0,4 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,7 persen, dan jasa keuangan dan asuransi 4,1 persen. Adapun sektor paling terdampak Covid-19, antara lain transportasi dan pergudangan, jasa perusahaan, dan penyediaan akomodasi dan makan minum.