Peserta Marathon Hong Kong Dilarang Menampilkan Slogan Politik
Internasional

Peserta Maraton Hong Kong Dilarang Menampilkan Slogan Politik

Channel9.id-Hong Kong. Para peserta lari maraton di Hong Kong diperintahkan untuk menutupi slogan-slogan politik dan tato agar bisa mengikuti salah satu acara besar olah raga di Hong Kong sejak dua tahun lalu, Senin (25/10/2021).

Menurut laporan dari media lokal, para pelari diberi tahu untuk menutupi atau menghapus slogan-slogan, termasuk idiom seperti “add oil” yang merupakan idiom penyemangat, namun dilarang karena sempat populer digunakan pada unjuk rasa 2019 lalu.

Baca juga: “Paman Boboho” Ng Man Tat Meninggal Dunia

Citizen News dari Hong Kong melaporkan kalau salah satu pelari digiring ke tempat bilik ganti baju oleh polisi pada saat proses pemeriksaan atribut. Ia diminta untuk mengganti celananya karena ada tulisan slogan kecil yang dianggap mempunyai unsur politik. Selain itu dilaporkan seorang pria juga diminta untuk menutupi tatonya dengan lakban.

Sekitar 15,000 pelari maraton ikut serta dalam maraton Standar Chartered di hari Minggu, salah satu acara olah raga terbesar semenjak dimulainya pandemi dua tahun lalu dan diperkenalkan hukum keamanan negara di Hong Kong beberapa waktu lalu.

Sejak diperkenalkannya hukum tersebut, lingkungan di Hong Kong berubah menjadi lingkungan yang sangat sensitif, dengan kerap ditangkapnya orang-orang yang menyuarakan kritiknya terhadap pemerintah. Pemerintah juga dituduh telah memanfaatkan peraturan Covid-19 sebagai alasan untuk melarang warganya untuk mengadakan perkumpulan atau unjuk rasa.

Menjelang dilaksanakannya maraton, pihak penyelenggara telah memperingatkan para peserta untuk tidak membawa isu-isu politik dengan mengeluarkan pernyataan “menekankan kalau elemen-elemen politik tidak diizinkan dalam acara olah raga ini”.

“Pihak penyelenggara dengan keras melarang siapapun untuk memanfaatkan acara Maraton Standar Chartered Hong Kong sebagai wadah untuk mengekspresikan pesan-pesan politik,” kutip pernyataan dari pihak penyelenggara, memperingatkan kalau mereka akan melakukan tindakan tegas kepada siapapun yang melanggar.

Pihak penegak hukum juga dilaporkan terlihat dalam acara olah raga tersebut, dengan pihak kepolisian mengatakan kalau unit anti-terorisme juga akan dikerahkan di sepenghujung rute balapan tersebut.

Kepala Pegawai Negeri Cina, Patrick Nip Tak-Kuen, yang turut mengikuti marathon walau hanya sampai setengahnya saja, menyebutkan kalau kembalinya marathon di Hong Kong merupakan pertanda kalau mereka sudah berhasil mengendalikan pandemi.

Hong Kong secara efektif sedang mengupayakan keberhasilan rencananya dalam menghapus Covid-19 secara total di kotanya dengan menutup ketat area perbatasannya dan karantina untuk siapapun yang masuk ke kotanya. Jangka waktu karantina di Hong Kong merupakan jangka waktu karantina terpanjang di dunia, yaitu sampai tiga minggu atau 21 hari.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  45  =  54