Kamerun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan akhirnya meraih tempat ketiga melalui drama adu penalti dalam Piala Afrika pada Sabtu.
Kamerun sebagai tuan rumah turnamen ini bangkit dalam 20 menit terakhir laga yang sangat mendebarkan di Stadion Ahmadou Ahidjo untuk memaksakan hasil imbang.
Setelah itu Kamerun memaksakan adu penalti yang akhirnya mereka menangkan dengan skor 5-3.
Aboubakar dimasukkan saat turun minum sewaktu Kamerun memainkan sebagian besar pemain yang belum pernah turun selama putaran final Piala Afrika edisi ini.
Keputusan memainkan tim baru ini dimanfaatkan betul oleh Burkina Faso yang unggul dua gol pada kedudukan 0-2 saat turun minum.
Baca juga: Kamerun Melenggang ke Semifinal Piala Afrika
Di awal pertandingan Burkina Faso sukses meraih gol keunggulan sementara. Gol pada menit ke-28 dari bek Steeve Yago dan gol bunuh diri kiper Kamerun Andre Onana menjelang turun minum. Dua gol ini membuat Burkina Faso secara mengejutkan mengungguli tuan rumah Kamerun.
Kejutan dari Burkina Faso berulang setelah Djibril Ouattara membuat gol ketiga pada awal babak kedua. Gol ini membuat penonton tuan rumah terhenyak tak percaya.
Namun Kamerun tidak menyerah dan sukses membalaskan satu gol pada menit ke-71 melalui Stephane Bahoken dalam jarak dekat menyusul sepak pojok.
Aboubakar kemudian memanfaatkan dua kesalahan fatal yang dilakukan penjaga gawang Burkina Faso untuk berturut-turut menciptakan dua gol pada menit ke-86 dan ke-87.
Dua gol di laga terakhir Piala Afrika 2021 ini membuat Aboubakar untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol . Perolehan gol Aboubakar ini agak mustahil dilampaui oleh Sadio Mane dan Mohamed Salah ketika dua pemain Liverpool ini bertemu dalam final Senegal melawan Mesir, Senin dini hari esok.
Kamerun yang berhasil membalikan keadaan menakjubkan ini tuntas ketika tuan rumah berhasil mengonversi semua tendangan mereka dalam drama adu penalti. Sementara sang penjaga gawang Onana menepis satu tendangan penalti dari Blati Toure untuk memastikan tuan rumah mendapatkan predikat hiburan sebagai tim peringkat ketiga turnamen ini.
Ironisnya mereka tersingkir dari semifinal setelah kalah dalam adu penalti melawan Mesir yang akhirnya ke final turnamen kontinental Afrika ini.