PM Malaysia Ajak Kerja Sama Kubu Oposisi
Internasional

PM Malaysia Ajak Kerja Sama Kubu Oposisi

Channel9.id-Malaysia. Koalisi Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dan kubu oposisi utamanya akan menandatangani janji kerja sama untuk memastikan terjaga kestabilan pemerintah selama pandemi Covid-19 saat ini, perjanjian tersebut juga akan membantu Ismail Sabri memenangkan voting parlemen,pada Senin (13/9/2021).

Ismail Sabri menjadi perdana menteri pada bulan lalu dengan kemenangan tipis, namun Sabri masih harus memenangkan voting di parlemen untuk membuktikan kalau dirinya memang didukung penuh oleh Parlemen Malaysia.

Baca juga: Raja Resmi Tunjuk Ismail Sabri Sebagai PM Malaysia Baru

Para legislator berkumpul kembali pada hari Senin, namun masih belum ada jadwal jelas mengenai kapan diadakannya pengambilan suara.

Raja Sultan Abdullah tidak menyebutkan soal pengambilan suara saat dirinya membuka sesi parlemen, namun ia mengapresiasi sikap para pemimpin partai yang mau bekerja sama.

“Kedewasaan adalah apa yang rakyat inginkan,” ujarnya.

Dalam pernyataan bersamanya di hari Minggu, perwakilan dari pemerintah dan kubu oposisi dari Pakta Harapan mengumumkan kalau mereka setuju untuk fokus dalam inisiatif transformasi dan reformasi.

“Seluruh partai setuju kalau nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengembalikan kestabilan politik Malaysia agar dapat menghadapi pandemi Covid-19 dan menghidupkan kembali ekonomi negara melalu kerjasama dua kubu,” kutip pernyataan mereka.

Nota tersebut merupakan kelanjutan dari tawaran Ismail Sabri kepada pihak oposisi di hari Jumat untuk menjalankan reformasi politik, termasuk hukum pencegahan pembelotan dan membatasi masa kepemimpinan maksimal 10 tahun.

Tawaran tersebut berupa: kedua kubu menyepakati seluruh RUU yang akan diumumkan di parlemen nanti, masukan dari partai oposisi dalam dewan pemulihan negara dan diturunkannya batas umur pencoblos dari 21 ke 18. Dia juga menyatakan kalau ketua oposisi akan mendapatkan gaji dan hak istemewa yang sama dengan menteri kabinet.

Malaysia sempat jatuh ke krisis politik sejak kelahnya United Malays National Organisation (UMNO) pada tahun 2018, yang mana sudah memerintah selama 60 tahun sejak Malaysia merdeka. Kekalahannya disebabkan karena maraknya kasus korupsi.

(RAG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  4  =