Polda Jatim Awasi Modus Penipuan Terkait Plasma Konvalesen Via Medsos
Nasional

Polda Jatim Awasi Modus Penipuan Terkait Plasma Konvalesen Via Medsos

Channel9.id-Surabaya. Akhir-akhir ini kebutuhan akan donor darah plasma konvalesen di tengah masyarakat makin meningkat tajam. Biasanya keluarga pasien COVID-19 yang membutuhkan plasma konvalesen, kerap membuat pengumuman butuh pendonor dengan sejumlah kualifikasi.

Pengumuman ini disebarkan melalui media sosial atau sejumlah grup hingga status di aplikasi perpesanan. Di dalam pengumuman juga ditulis nomor ponsel keluarga pasien yang bisa dihubungi
Namun hal ini justru di manfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya mencari keuntungan dengan melakukan penipuan terkait donor darah tersebut.

Baca juga: Donor Plasma Konvalesen Tingkatkan Angka Kesembuhan Pasien Covid-19

Sebagai upaya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polda Jawa Timur langsung turun tangan mengawasi beredarnya modus penipuan ini agar tidak semakin meluas.

Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan melalui media sosial. Pengawasan ini dilakukan lewat patroli cyber.

“Kami dari Ditreskrimsus Polda Jatim akan mengawasi modus penipuan ini, salah satunya dengan melakukan patroli cyber di media sosial,” kata Farman, Kamis (29/7/21).

Farman juga berharap masyarakat bisa aktif melaporkan ke polisi jika menemui modus penipuan ini. Dan meminta masyarakat tak mudah percaya jika ada pihak yang hendak membantu mendonorkan plasma konvalesen dengan meminta sejumlah uang dengan jumlah fantastis.

“Imbauannya masyarakat harus hati-hati jika ada pendonor yang meminta sejumlah uang dan laporkan jika menemui modus penipuan ini,” pesan Farman.

Sebelumnya, PMI Jatim menerima laporan penipuan dari Sidoarjo. Orang yang membutuhkan plasma konvalesen diminta untuk mentransfer sejumlah uang. Namun setelah uang dikirim, tidak ada pendonornya.

Sekretaris PMI Jatim, dr Edi Purwinarto berpesan kepada masyarakat yang membutuhkan plasma konvalesen, untuk langsung berhubungan dengan UDD PMI. Jangan langsung berhubungan dengan calon pendonor.

“Kemarin informasi dari Sidoarjo. Yang membutuhkan sudah transfer untuk plasma konvalesen. Tidak disebut nominalnya. Harus langsung ke PMI. Saya mendengar laporan dari Sidoarjo. Sementara Sidoarjo, ini kan yang diketahui yang terungkap. Calo juga termasuk,” ujar Edi.

Edi juga mengaku menerima pesan berisi brosur yang menawarkan plasma konvalesen. Harga yang ditawarkan pun fantastis, yaitu Rp 20 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  14  =  18