Channel9.id-Jakarta. Polisi menangkap Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mimika, Steven Itlay, yang diduga terlibat dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat bersama Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP), Benny Wenda.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan itu dilakukan pada Rabu (11/9) sekitar pukul 17.56 WIT di Gerbang Universitas Cenderawasih. Lanjut Dedi, saat ini penyidik masih memeriksa Steven.
“Perannya masih diperiksa, nanti dari alat bukti yang dimiliki akan dilihat konstruksi hukumnya,” katanya di Jakarta, Kamis (12/9).
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan 4 unit telepon seluler, uang tunai Rp5,5 juta, 1 flash disk dan 1 mobil.
Berdasarkan keterangan tertulis dari kepolisian, Steven diduga berperan dalam kerusuhan pada 29 Agustus 2019 lalu di Papua.
Steven diduga membantu pengecekan KNPB wilayah, mengatur pergerakan KNPB Mimika dan menginstruksikan mobilisasi massa, mengatur mobilisasi massa dari Sentani serta menginstruksikan kepada seluruh pimpinan KNPB wilayah.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Ketua United Liberation Movement for West Papua Benny Wenda (ULMWP), Benny Wenda, dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berada di balik aksi demo anarkistis yang terjadi di dalam dan di luar Papua.
“Apa yang terjadi di Papua didesain oleh kelompok itu untuk tujuan tertentu yang ingin membuat kisruh. Direktorat Cyber sudah memantau kelompok-kelompok yang memproduksi berita-berita tentang Papua,” ujar Tito.
Tito juga menyebut keberadaan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) juga digerakkan ULMWP dan KNPB. Karena itulah masyarakat diminta tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dikemas untuk membuat Papua kisruh.
“ULMWP dan KNPB bertanggung jawab terhadap berbagai aksi yang terjadi dan nama-namanya sudah ada sehingga penegakan hukum akan dilakukan,” ujar Tito.
Bila hukum tidak ditegakkan, menurut Kapolri, mereka akan terus bermain dengan mengorbankan masyarakat.