Channel9.id-Surabaya. Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya kembali menembak mati pelaku kejahatan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza).
Kali ini Unit II Satreskoba Polrestabes Surabaya, menembak mati palaku bandar narkoba sekitar pukul 14.30 WIB. Pelaku yang diketahui berinisial R (30) warga asal Bangkalan Madura. Tersangka ini adalah bandar dan residivis narkoba di kawasan Sidoarjo maupun Kota Surabaya.
Padahal tersangka yang baru sembilan bulan menghirup udara bebas. Hanya saja pelaku kembali melakukan kejahatan dan justru melakukan perlawanan saat ditangkap.
“Pelaku ditangkap saat berada ditempat kosnya. Pelaku memberikan perlawanan menggunakan senjata tajam yakni pisau. Penangkapan terhadap tersangka ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya yang merupakan anak buahnya. Dari penangkapan terhadap pengedar narkoba sebelumnya, kami mendapat keterangan yang mengarah kepada tersangka sehingga dilakukan penyelidikan,” ujar Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Kamis (12/3/2020).
Tersangka yang dikenal sangat licin tersebut beberapa kali petugas kehilangan jejak kaki saat hendak ditangkap. Setelah petugas kembali melakukan pantauan selama dua hari, bersama anggota Satreskoba Polres Sidoarjo tersangka tertangkap. Hanya saja dirinya justru melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur.
“Saat akan ditangkap, tersangka melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam. Karena membahayakan keselamatan, dengan sangat terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur,” tambah Memo.
Tiga timah panas yang menembus dada kanan, dada kiri dan perut sebelah kirinya tersebut, tersangka langsung tersungkur. Namun, saat dilarikan ke RS Bhayangkara Porong, tersangka justru sudah tewas dalam perjalanan.
“Kami sudah berupaya memberikan pertolongan ke RS terdekat, namun saat perjalanan meningal dunia,” pungkas Memo.
Dari tangan tersangka petugas menyita barang bukti sabu seberat 1,2 kg dan pisau penghabisan. Saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap jaringannya yang diduga berada di luar kota Sidoarjo.