Channel9.id – Jakarta. Video Viral yang memperlihatkan seorang mahasiswa mengenakan almamater bewarna hijau tampak diamankan oleh polisi berpakaian preman saat unjuk rasa. Video tersebut kemudian dianggap jika pria berpakaian almamater tersebut adalah anggota polisi yang menyamar sebagai mahasiswa dan menjadi provokator demo.
Tampak, saat pria berpakaian almamater itu tengah digiring oleh polisi berpakaian preman, datang personel dari Sabhara dan melalukan pemukulan kepada polisi berpakaian preman. Tak terima komandannya dipukul, polisi berpakaian preman lainnya balik memukul personel Sabhara dengan cara menendang dengan lutut.
Personel Sabhara tersebut pun tersungkur ke jalan. Dan dibangunkan oleh beberapa polisi lainnya. Sedangkan polisi berpakaian preman yang memukul seraya berteriak bahwa orang yang dipukul oleh personel Sabhara adalah komandannya.
“Perwiraku itu. Kan tadi sudah dibilang perwira dia itu. Masih saja kau pukuli,” ucap polisi berpakaian preman tersebut dengan nada marah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi di Jambi, saat unjuk rasa menolak UU Ciptaker pada Selasa (20/10). Awi membantah jika pria berpakaian almamater yang diamankan adalah anggota polisi yang menyamar.
“Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau (kampus Unbari) saat kejadian adalah benar-benar mahasiswa,” kata Awi saat dikonfirmasi, Rabu (21/10).
Awi menjelaskan, maksud kata “perwiraku” yang diucapkan oleh polisi berpakaian preman bukan diarahkan kepada mahasiswa yang memakai almamater. Melainkan untuk pria yang mengawal pelaku diamankan.
“PA (baju preman) tersebut yang amankan mahasiswa menghalang-halangi anggota Sabhara yang mau memukul mahasiswa. Makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob,” tegasnya.
Lebih lanjut, Awi memastikan jika perseteruan antara polisi berpakaian preman dan anggota Sabhara langsung selesai di lokasi.
“Sama nitizen dibikin narasi macam-macam. Mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis melawan petugas, makanya diamankan,” pungkasnya.
(HY)