Hukum

Polri: Satu Terduga Teroris JAD di Bogor Penyuplai Bahan Peledak

Channel9.id – Jakarta. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, satu terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Bogor merupakan penyuplai bahan peledak.

Ramadhan menyampaikan, terduga teroris KDW alias AA (30) berperan sebagai penyuplai bahan kimia untuk dijadikan peledak. KDW menyuplai bahan bahan peledak kepada empat pelaku teror.

“Jadi dia tidak ada pekerjaan tetap, tapi swasta. Swasta tadi yang diterima adalah menjual bahan-bahan kimia. Ternyata bahan-bahan kimia yang dijual digunakan sebagai bahan peledak,” kata Ramadhan dalam konferensi pers, Kamis 17 Juni 2021.

Ramadhan menjelaskan, KDW menjual bahan-bahan kimia kepada kelompok terorisnya melalui media sosial. KDW tidak memiliki toko untuk berjualan bahan kimia tersebut.

Adapun KDW pernah menyuplai bahan peledak kepada tersangka teroris berinsial PHP yang sudah ditangkap pada Februari 2016 silam. Dia juga menyuplai bahan peledak kepada tersangka teroris berinisial WB, pelaku teror yang ditangkap pada Oktober 2019 lalu. Selain itu juga menyuplai pelaku teror berinisial WHK yang telah ditangkap 8 Mei 2021 lalu.

“Dimana WHK bersama tersangka juga telah lakukan sharing tentang tata cara atau bagaimana membuat bahan kimia dijadikan sebagai bahan peledak,” tambah Ramadhan.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris JAD di Bogor

Selanjutnya KDW juga pernah menyuplai bahan baku pembuatan bom kepada pelaku teror berinsial ZA yang telah ditangkap pada 29 Maret 2021. Tercatat tersangka KDW menjual atau memberikan bahan baku kepada ZA tanggal 4 Januari 2021 lalu.

“KDW juga merupakan admin salah satu platform media sosial untuk menyebarkan tata cara pembuatan bahan peledak,” ujarnya.

Saat penangkapan, Densus 88 Antiteror Polri juga menemukan sejumlah buku tentang bagaimana meracik bahan peledak ditemukan di rumah KDW. Pengakuan, KDW mempelajari buku tersebut barulah dia mengajarkan ke jaringannya yang lain.

“Ditemukan di TKP buku-buku tentang peracikan bahan peledak. Jadi dia belajar sendiri, mendalami sendiri, kemudian membagi pengetahuannya kepada jaringannya,” kata Ramadhan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13  +    =  19