Channel9.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Dialog yang berlangsung hampir tiga jam itu menghasilkan sejumlah kesepakatan penting terkait arah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M Quraish Shihab, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Romo Franz Magnis Suseno, Lukman Hakim Saifuddin, Pdt. Gomar Gultom, Erry Riyana Hardjapamekas, Komaruddin Hidayat, Ery Seda, Alissa Wahid, Laode M Syarif, serta Beka Ulung Hapsara.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden Prabowo menegaskan komitmennya terhadap penegakan supremasi sipil. “Presiden berkali-kali menyampaikan komitmennya untuk menegakkan supremasi sipil. Harapannya, janji ini benar-benar diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata ke depan,” ujar Lukman.
Ia menambahkan, salah satu tuntutan utama yang disampaikan GNB adalah pembentukan komisi investigasi independen untuk menyelidiki peristiwa Prahara Agustus yang menelan banyak korban jiwa dan luka-luka. Menurut Lukman, Presiden menyetujui usulan tersebut, sementara detail format dan mekanisme akan diumumkan lebih lanjut oleh pihak Istana.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, menuturkan bahwa isu reformasi kepolisian juga mendapat perhatian khusus. “Presiden merespons positif tuntutan perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, bahkan menyatakan akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian,” kata Gomar.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut mendampingi Presiden menilai dialog berlangsung terbuka dan penuh keakraban. Ia berharap, hasil dari pertemuan tersebut dapat memperkuat persatuan bangsa. “Kita semua berharap Indonesia tumbuh sebagai bangsa yang lebih besar, rukun, damai, dan membanggakan,” tegasnya.
