Channel9.id – Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan indeks kemacetan di Jakarta menurun jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia. Merujuk pada survei TomTom Traffic Index 2024, Pramono menyebut Jakarta berada di peringkat kelima dari lima kota besar di Indonesia.
Dalam survei itu, Pramono mengatakan Jakarta jauh lebih baik dibandingkan dengan kota-kota lainnya seperti Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya.
“Yang selama ini Jakarta menjadi ranking satu di Indonesia, sekarang ini menjadi ranking lima. Artinya apa yang kita rencanakan dengan Transjabodetabek maupun perbaikan itu mengalami perbaikan. Yang sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, nomor lima Jakarta,” ujar Pramono saat meresmikan rute Transjabodetabek Bekasi-Cawang di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
Pramono mengeklaim, Jakarta saat ini sudah tidak lagi menempati peringkat 10 besar kota paling macet di dunia. Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena transportasi umum di Jakarta sudah dilakukan perbaikan.
“Jadi, artinya secara sungguh-sungguh ada perbaikan transportasi di Jakarta. Tadi saya berdiskusi dengan Bapak Dirut Transjakarta, memang kenaikan itu signifikan, orang yang menggunakan transportasi umum,” ucapnya.
Pramono menilai integrasi transportasi umum yang makin membaik, telah memudahkan konektivitas masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga Jakarta.
“Orang dari daerah, terutama di sub area atau daerah pendukung itu ke Jakarta, sekarang akan lebih aman, lebih nyaman menggunakan kendaraan transportasi publik,” ucap Pramono.
Pramono mencontohkan saat ini orang yang biasanya bepergian dengan menggunakan mobil sport jenis Ferrari, sudah beralih menggunakan bus Transjakarta.
Selain itu, para duta besar juga disebut mulai menggunakan layanan transum di Jakarta. Mereka bahkan mengunggah konten sedang naik transum itu di akun media sosialnya.
“Ada anaknya seorang tokoh yang dulu setiap berangkat kantor naik Ferrari, kemudian dia mem-posting dia naik transportasi publik, naik Transjakarta. Ini menunjukkan bahwa makin banyak orang menggunakan Transjabodetabek atau Transjakarta. Termasuk para beberapa duta besar, ada yang di-upload, ada yang tidak di-upload,” pungkasnya.
HT
