Channel9.id-Brasil. Pada hari Senin (15/6/2021), Presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta Pfizer Inc untuk memajukan jadwal pengiriman vaksin Covid-19 untuk negaranya dari yang awalnya di akhir tahun menjadi bulan Juni. Permintaan ini keluar karena ia ingin mempercepat program vaksinasinya di brasil.
Menurut testimoni dari Komisi Senat yang menginvestigasi tertundanya program vaksinasi di Brasil, pernyataan dari presiden Brasil itu sangat kontras sekali dengan sikapnya tahun lalu yang mengabaikan tawaran vaksin dari Pfizer.
Baca juga: Presiden Argentina Dikecam Warga Brasil Terkait Rasis
Bolsonaro bersama dengan kepala staff, menlu dan menkesnya mengadakan pertemuan dengan Kepala Eksekutif Prfizer Brasil, Marta Diez dan Kepala Eksekutif Pfizer Amerika Latin Carlos Murillo, ungkap kepresidenan Brasil di sosial media.
Bolsonaro meminta kedua eksekutif Pfizer untuk pengiriman vaksin ke Brasil di akhir tahun ini agar dapat dimajukan ke bulan Juni, menurut sumber yang tak ingin disebarluaskan identitasnya.
Sampai saat ini, masih belum ada komentar dari Pfizer Brasil.
Brasil mencatat ada sekitar 500,000 warganya yang meninggal karena Covid-19, walaupun begitu baru 25% dari 210 juta populasi Brasil yang sudah menerima suntikan vaksin pertamannya, dan 10.3% lainnya sudah mendapatkan vaksin kedua. Mereka divaksin dengan vaksin Sinovac dari Cina dan vaksin AstraZeneca dari Inggris.
Bolsanor, yang skeptis dengan program vaksin, lockdown dan protokol kesehatan, sebelumnya kukuh dengan argumen kalau obat penyakit malaria, Hidroksiklorokuin, sudah cukup untuk mengobati pasien Covid-19 walaupun tidak ada bukti saintifik yang mendukung pendapatnya tersebut.
Presiden Brasil itu sedang diinvestigasi oleh Komisi Senat karena program vaksinasi Brasil yang tertinggal dari negara-negara lain. Komisi Senat itu menemukan bahwa pemerintah Brasil tidak pernah membalas surat dari Pfizer yang menawarkan vaksinnya pada tahun 2020.
Brasil baru menandatangani pembelian 100 juta vaksin Pfizer pada bulan Maret 2021, dan vaksin pertamanya sudah tiba pada bulan April. Kontrak kedua di bulan Mei untuk 100 juta vaksin Pfizer dijadwalkan akan dikirimkan ke Brasil pada akhir tahun, namun Bolsonaro ingin memajukan jadwal tersebut ke bulan Juni.
(RAG)
