Channel9.id-Jakarta. Kedua pemimpin negara Jepang dan Korea Selatan duduk bersama, bersulang, saling bertukar senyum setelah keduanya sepakat untuk mengakhiri konflik antar keduanya dan memutuskan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan-tantangan di Asia Timur, Jumat (17/3).
Pertemuan antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menunjukkan bagaimana hubungan kedua negara itu semakin erat karena konfrontasi dan provokasi yang kerap dilakukan oleh Korea Utara. Beberapa jam sebelum Yoon tiba di Tokyo, Korea Utara lagi-lagi bertindak provokatif dengan menembakkan rudal balistik antar-benuanya.
Dalam pertemuan dua pemimpin negara aliansi Amerika Serikat tersebut, keduanya sepakat untuk mengembalikan kunjungan bilateral rutin dan melanjutkan kembali dialog keamanan yang sempat dihentikan pada tahun 2018 lalu. Yoon medeklarasikan kembali normalnya pakta intelijen sharing, yang mana Korsel sempat mengancam akan mengundurkan diri dari pakta tersebut pada tahun 2019 lalu. Mereka juga mengumumkan berakhirnya perseteruan soal beberapa bahan berteknologi tinggi yang digunakan untuk membuat teknologi semikonduktor.
“Memperkuat hubungan Korsel-Jepang saat ini sangatlah penting,” ujar PM Jepang kepada para awak media saat konferensi pers bersama Presiden Korsel.
“Saya harap kunjungan ini dapat mempererat rasa saling percaya dan pertemanan kami dan secara signifikan mempererat hubungan Jepang-Korsel,” lanjutnya.
Baca juga: Presiden Korsel Kunjungi Jepang, Usahakan Normalisasi Hubungan Kedua Negara
Sementara itu, Presiden Yoon menjelaskan adanya ancaman besar dari Korea Utara yang dapat mengganggu perdamaian internasional.
“Pertemuan hari ini dengan Perdana Menteri Kishida mempunyai pesan penting kepada masyarakat kami bahwa hubungan Korea Selatan-Jepang, yang sempat menjalani masa-masa sultinya, kini sudah menjajaki masa baru,” ujar Yoon.
“Korea dan Jepang harus bekerja sama lebih dekat erat lagi dalam menghadapi segala ancaman yang ada,” tambah Yoon.
(RAG)