Nasional

Prof. Komarudin: Guru Perlu Meningkatkan Kualitas Diri

Channel9.id – Jakarta. LPI DD, Ikatan Alumni (IKA), dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) menggelar acara Edu Action Fest 2023: Hari Cinta Guru di Aula lantai 9 Gedung Ki Hajar Dewantara UNJ pada Kamis (24/11/23). Acara tersebut mengusung tema “Guru, Robot, dan Ekosistem Belajar”.

Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr Komarudin dalam sambutannya mengungkapkan persoalan mengenai guru bukanlah sesuatu yang langka. Menurutnya, persoalan guru selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Prof. Komarudin berpendapat bahwa persoalan guru sejak 2006 ialah tidak inovatif dan cenderung copy paste saja. Padahal, seharusnya seorang guru harus terus meningkatkan kualitas dirinya agar dapat mendidik siswa menjadi lebih baik.

“Marilah kita meningkatkan kapasitas guru-guru kita untuk menciptakan anak yang lebih baik,” ajaknya.

Selain itu, Prof. Komarudin juga menjelaskan tentang tiga aspek penting dalam mendidik, yakni, kemampuan, watak, dan peradaban. Prof. Komarudin menekankan, guru harus mengingat ketiga aspek tersebut saat berada di kelas. Baginya, guru tidak hanya mentransfer suatu pengetahuan, tetapi juga perlu membangun etika dan karakter para siswa.

Prof. Komarudin juga mengkritik pembelajaran hafalan yang sering diimplementasikan guru. Seharusnya, bagi Prof. Komarudin, guru dapat menghadirkan kehidupan nyata kepada para siswa.

Sebab, menurutnya, pembelajaran yang efektif harus disesuaikan dengan dunia nyata. Ia memberikan contoh pembelajaran yang pernah ia gunakan ketika mengajar yakni Contextual Learning (CTL).

“Saya tidak mau hanya menghafal butir butir Pancasila. Meski saya ditegur, saya bilang no. Siswa lebih membutuhkan pemahaman yang bisa diterapkan di dunia kerja, dan ternyata siswa lebih senang dengan pembelajaran seperti itu,” lanjut Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin juga mengingatkan para guru agar lebih kreatif di tengah maraknya perkembangan teknologi. Ia mengharapkan guru tidak boleh tertinggal dengan perkembangan teknologi yang ada.

Meski, teknologi Artificial Intelligence (AI) baginya tidak akan bisa menggantikan peran guru. Ia juga meyakinkan guru untuk tidak minder dengan perkembangan ini. Lebih baik, bagi Prof Komarudin. guru fokus mengembangkan kemampuan pedagogis dan profesionalitasnya.

“Saya yakin tidak akan tergantikan, untuk pekerjaan teknis mungkin bisa. Namun, pekerjaan yang menyentuh kemanusiaan tidak bisa,” jelasnya.

Prof. Komarudin juga beranggapan bahwa hal yang penting dalam sekolah itu praktik dan guru. Hal tersebut dapat mempengaruhi bagaimana proses pembelajaran mampu memberikan dampak nyata dan meningkatkan kapabilitas seseorang.

“Yang penting bagi mereka itu praktik di sekolah dan bagaimana gurunya, sebagai pendidik mereka itu yang paling penting,” tandasnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  1  =