Nasional

Provinsi Papua Barat Pastikan Stok Beras dkk Aman 

Channel9.id-Papua. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) di Provinsi Papua Barat mengecek stok beras, gula, dan minyak goreng di Gudang Blog, Pelabuhan Manokwari. Pengecekan ini juga turut diikuti

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Plt Sekda Papua Barat, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

Kepala Bulog Manokwari Firman Mando mengatakan bahwa stok beras, gula, dan minyak goreng di Papua Barat relatif aman. Ia merinci bahwa stok beras medium—yang merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP)—sebanyak 1.400 ton. “Ini bisa tersedia sampai Maret 2023,” imbuhnya, belum lama ini.

Selain stok itu, lanjut dia, ada komoditas lain berupa beras premium sekitar 100 ton, gula 40 ton, dan minya goreng 31 ribu liter. “Stok gula dan minyak goreng akan bertahan hingga Januari… Ini siap untuk menyambut Nataru. Kita harapkan harganya stabil dengan melakukan operasi pasar,” tandas Firman.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy turut mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan jangan khawatir atau panik. “Jadi semua tersedia. Jadi kami berpesan kalau masyarakat berbelanja, berbelanjalah dengan bijak. Sehingga semua kebutuhan bisa dipenuhi,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Komjen Pol (Purn.) Paulus Waterpauw mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak demi menjaga stok, distribusi, serta menjaga harga komoditas.

“Kami akan koordinasi terus, termasuk dengan teman-teman pemilik kapal pelayaran… Kami juga tetap berhadap sikap proaktif dari teman-teman, terutama kalau ada hal yang jadi kendala,” tuturnya.

“Mengenai distribusi, kita juga akan minta bantuan TNI dan Polri yang punya sarana, baik kapal, pesawat, maupun mobil-mobil untuk mobilitas. Semua upaya ini untuk mengatasi kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka Nataru. Kita akan bersinergi bersama,” pungkas Waterpauw.

Adapun Kapolda Papua Barat Daniel Tahi Monang Silitonga mengungkapkan bahwa satgas pangan yang diinisiasi pihaknya sudah melakukan pemantauan di sentra-sentra ekonomi. “Khususnya di kota-kota yang jadi pusat pemukiman-pemukiman,” tambahnya.

Ia menyebutkan bahwa sejauh ini, tidak ditemukan indikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. “Sebelumnya sudah ada imbauan kepada sentra-sentra ekonomi agar menjaga kestabilan. Ini sudah dimulai 2-3 minggu lalu. Kalau ada penyelewengan, maka akan dilakukan penindakan sesegera mungkin. Namun, dari hasil evaluasi, umumnya mereka mematuhi aturan,” pungkas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

64  +    =  74