Channel9.id-Jakarta. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melontarkan tudingan serius dalam proses Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Wakil Ketua PSI DKI Jakarta, Rian Ernest, mengaku mendapat informasi adanya dugaan politik uang dalam Pemilihan pengganti Sandiaga Uno di kursi orang nomor dua di Pemprov DKI tersebut. Namun, kalangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah spekulasi tersebut.
Rian Ernest mengatakan, PSI memperoleh informasi dari dua tokoh seputar rencana akan adanya politik uang berkaitan untuk pemilihan gubernur DKI. uang itu diminta untuk syarat adanya kuorum dalam Rapat Paripurna DPRD Pemilihan Wagub DKI.
Ernest menyatakan, suap anggota dewan yang mau ikut rapat bakal diberikan uang ratusan juta rupiah. Maka, Ernest mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi proses politik di DPRD DKI tersebut.
“Tugas kami sebagai partai politik yang sudah mencium indikasi, ini semua kami sampaikan kepada publik. Harapannya supaya KPK bisa bertindak,” kata Ernest di Jakarta, Senin (15/7).
Kursi wakil gubernur DKI saat ini kosong setelah ditinggalkan sandiaga Uno yang maju ke kontestasi pemilihan presiden sebagai calon wakil presiden. Sebelumnya, Partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah PKS dan Partai Gerindra. Kedua partai ini sudah sepakat mengusulkan dua calon pengganti Sandiaga: Sekretaris PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahamad Syaikhu.
Kedua nama itu sudah diserahkan oleh Gubernur Anies Baswedan kepada DPRD untuk dipilih salah satunya. Hingga kini proses pemilihan Wagub DKI masih bergulir di DPRD.
Atas tudingan Ernest, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi, membantah keras. ia menilai dugaan politik uang adalah tuduhan yang terlalu jauh. Menurut Suhaimi, proses pemilihan Wagub DKI masih dalam tahap mengesahkan tata tertib (tatib) pemilihan.