Channel9.id – Jakarta. Lima orang praktisi pendidikan berkolaborasi dalam membuat sebuah buku yang unik dan langka dalam bentuk Puisi. Buku Puisi 17 NKN (Ndopok Kepenak Nemen) dalam 5 Bahasa merupakan upaya dari praktisi pendidikan yang berkeinginan menanamkan Pendidikan karakter dan penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui puisi yang berisikan sejarah, budaya, dan nilai-nilai tradisi, serta tempat wisata yang ada pada masyarakat di daerah, khususnya di kawasan Brebes dan sekitarnya. Buku ini juga dimaksudkan untuk turut membantu dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang telah dicanangkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Buku Puisi ini memang terdiri dari 17 judul puisi yang disajikan dalam 5 bahasa, yaitu bahasa Jawa Ngapak, Bahasa Sunda Brebesan, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dengan menggunakan lima Bahasa, diharapkan buku ini tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat berbahasa Jawa Ngapak saja, namun bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas, baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Buku ini merupakan upaya dari lima orang praktisi pendidikan yang terdiri dari guru SMP, guru SD dan pengasuh pondok pesantren. Mereka berkolaborasi dengan menyajikan puisi dengan lima bahasa yang diterbitkan oleh Penerbit Edura Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan ber ISBN pada Perpustakaan Nasional dengan nomor 978-623-7518-87-7 dengan tebal 200 halaman lebih.
Buku ini menggunakan puisi dengan lima bahasa, dengan bahasa Jawa Ngapak sebagai bahasa awalnya yang dikarang oleh Dr. Uswadin sebagai guru PPKn/ Pendidikan Pancasila di SMP Labschool Jakarta, selanjutnya diterjemahkan dalam empat bahasa lainnya. Bahasa Indonesia oleh Uswadin dan Dra. Legi Surawati, seorang guru PNS SMPN 38 di Jakarta, Bahasa Inggris diterjemahkan oleh bapak Amidi Ulani, S.Pd. seorang pendidik lulusan UNJ jurusan Bahasa Inggris yang sekarang bertugas sebagai guru di SMP Labschool Jakarta, sedangkan Bahasa Sunda diterjemahkan oleh Kusen, S.Pd. alumni Bahasa Inggris UNJ yang asli dan tinggal di Banjarharjo Brebes dengan tugas sebagi guru PNS di SDN Banjarharjo. Sedangkan untuk Bahasa Arab dibantu diterjemahkan oleh bapak KH Aminuddin Masyhudi sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Pruwatan Bumiayu serta sebagai Ketua Syuriah PC NU Kabupaten Brebes.
Buku Puisi 17 NKN dalam 5 bahasa, di dalamnya menggambarkan suasana Brebes dalam dinamika kehidupan dan perjalanan sejarahnya. Muatan religi, ekonomi, histori, wisata, kekayaan dan keindahan alam serta pendidikan agama dan karakter sangat kental di dalamnya. Buku ini juga mengandung makna dari angka-angka jumlah puisi dan bahasanya. Angka 17 merupakan angka yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena kita diingatkan dengan momentum proklamasi. Angka 17 juga juga berarti 17 rakaat sebagai kewajiban seorang muslim dan 17 Ramadhan sebagai turunnya petunjuk manusia, yaitu Alquran. Sedangkan angka 5 menunjukkan filosofi dasar negara dan rukun Islam, serta adanya Mo Lima, yaitu tidak melakukan perbuatan menyimpang. Serta kita diajari untuk selalu menjaga 5 sebelum datangnya 5. Lima yang terakhir menunjukkan buku ini juga dibuat berkat kolaborasi 5 orang.
Buku yang mendapat sambutan langsung dari bupati Brebes, ibu Hj Idza Priyanti, S.E., M.H., serta mendapat kata pengantar dari bapak Juri Ardiantoro, Ph.D. sebagai Deputi 4 Kantor Staf Presiden dan Rektor Unusia Jakarta serta sambutan dari dua tokoh budayawan Brebes Tegalan yaitu Bapak Dr. Maufur, M.Pd. sebagai penulis sastra Tegal Brebesan yang sekarang sebagai Rektor Universitas Bhamada Slawi serta bapak Drs. Atmo Tan Sidik budayawan penerima Anugerah Kebudayaan dari Kemendikbud RI kategori Pelestari dan Pengembang Budaya Komunitas, serta sebagai Duta Baca dan Pembina Rumah Literasi Waskita.
Buku ini diharapkan dapat dinikmati oleh para anggota masyarakat mulai pelajar maupun masyarakat umum baik di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Walaupun buku ini digarap bersama, namun para penulis mengakui masih belum sempurna karya tersebut, khususnya dalam menerjemahkan dalam Bahasa Inggris dan Arab yang menggunakan Bahasa Arab biasa, bukan bahasa Arab yang terstandar sesuai kaidah-kaidah tertentu, namun diharapkan dapat dipahami oleh pembacanya.
Uswadin