Hot Topic

Pupung, Korban Pembunuhan Istri, Anak Jaksa Agung Muda Era Orba

Channel9.id-Jakarta. Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili, korban pembunuhan oleh tersangka AK, istrinya sendiri, ditengarai adalah putra dari Sadili Sastrawijaya, Jaksa Agung Muda Bidang Operasi (Jamops) di masa Orde Baru.

Seorang mantan Jaksa senior mengatakan, Pupung adalah putra Sadili yang merupakan jaksa yang cukup disegani. “Kalau tak salah, pak Sadili orang Singaparna, Tasikmalaya,” katanya.

Sadili menjabat Jamops pada kurun 1977-1979. Pada masanya ia pernah menarik perhatian publik. Februari 1979, Sadili mengumumkan peningkatan kasus korupsi di Indonesia pada tahun 1978. Menurut Sadili, kasus korupsi meningkat pesat dan uang negara hilang hingga Rp 29,8 miliar.

Pada saat itu, nilai tersebut luar biasa besar. Kurs rupiah saat itu baru Rp.625 per dolar dan harga emas masih Rp 2.500 per gram.

Sebelumnya, ujar Sadili, pada 1977, uang negara yang hilang akibat kasus korupsi sebesar Rp 4,02 miliar.

Seusai memberikan pernyataan mengehebohkan tersebut, Presiden Soeherto membentu Operasi Tertib yang dikepalai Laksamana Sudomo–untuk memberantas korupsi. Tapi tak ada hasil signifikan. Justru Sadili dicopot dari jabatannya, dua bulan berselang, di usia 52 tahun.

Sadili lantas menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pertimbangan Agung (DPA), lembaga tinggi negara menurut UUD 1945, yang kini telah diitiadakan.

Sadili juga tercatat sebagai penulis sejumlah buku ilmu hukum. Pada 1985, ia merilis buku Lima Windu Sejarah Kejaksaan Republik. Indonesia. 1945-1985. Pada 1989, ia menerbitkan buku berjudul Tindak-Tindak Pidana Subversi.

Sadili wafat pada 9 Oktober 1990 di usia 63 tahun. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Sadili memiliki beberapa putra dan Pupung adalah anak bungsunya. Pupung (54) ditemukan tewas terpanggang di sebuah mobil terbakar Jalan Cidahu-Parakan, Sukabumi, Minggu (25/8).

Saat itu, ditemukan pula jenazah hangus lainnya yang diidentifikasi sebagai Muhammad Adi Pradana alias Dana, anak Pupung.

Polisi telah menangkap otak dari pembunuhan keduanya, yakni istri dari korban Pupung, Aulia Kesuma alias AK(35). Dia menyewa eksekutor bayaran yang berasal dari Lampung, dengan iming-iming bayaran Rp500 juta. selain itu, Kevin (AK) yang disebut merupakan anak AK, diduga ikut terlibat dalam pembunuhan dan pembakaran jasad korban.

Kini, AK dan dua eksekutor  telah ditahan oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi masih memburu dua pelaku lainnya, Sementara itu, KV yang mengalami luka bakar, saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

47  +    =  52