Channel9.id – Jakarta. Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof. Dr. Komarudin menyoroti dua hal dalam proses pembelajaran yang berubah selama pandemi Covid-19. Pertama, adanya ‘pemaksaaan’ melek teknologi bagi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
“Dulu alergi dengan teknologi, pake OHP (Over Head Projektor) aja susah, laptop susah. Sekarang di saat pandemi dipaksa kita untuk pake gadget yang mempunyai platform-platform pembelajaran. Mungkin saat ini dengan varian-varian lain dan media lain bisa divariasikan, bisa diproses dalam pembelajaran,” ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Ikatan Alumni Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM) UNJ, Rabu (17/3) malam.
Komarudin menjelaskan, masa pandemi ini merupakan ladang subur bagi pendidik dalam mengembangkan dirinya dan mengasah profesionalitasnya. Namun, kata dia, kendati teknologi begitu menguasai segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam pendidikan, aspek kemanusiaan dalam pendidikan tak mungkin dihilangkan.
“Tetapi aspek manusia, aspek sosial dalam proses pembelajaran itu menjadi hampa di masa pandemi ini. Nah, inilah peran penting porsi kemanusiaan dalam pembelajaran,” tuturnya.
Maka dari itu, jelas Komarudin, posisi guru tampaknya tidak akan bisa digantikan oleh teknologi. Menurutnya, pendidikan tidak bisa bersifat semata-mata informatif saja atau akademik.
“Tapi ada nilai-nilai sosial, kemanusiaan, upaya-upaya pembentukan akhlak, kepribadian yang itu tidak bisa hanya mengandalkan aspek teknologi informasi atau digital. Walaupun kita buat video terus diputar dan didengarkan, dicerna oleh siswa, itu hanya bersifat informatif saja. Sehingga kehadiran fisik guru menjadi penting,” tegasnya.
Komarudin pun bercerita apabila di beberapa daerah sudah mulai dilaksanakan pembelajaran tatap muka 2-3 kali dalam seminggu.
“Kerinduan bertemu dengan gurunya dengan sesama temannya bisa dilakukan tetapi dengan protocol Kesehatan,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kegiatan sekolah tatap muka bisa dilakukan pada semester kedua tahun ini atau tepatnya pada Juli 2021.
Keinginan Jokowi untuk kembali melakukan aktivitas kegiatan sekolah tatap muka disampaikan usai meninjau vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
Vaksinasi atau penyuntikan vaksin Covid-19 untuk tenaga pendidik dimulai di Provinsi DKI Jakarta, setelah itu semua provinsi juga akan melakukan hal yang sama.
IG