Channel9.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Pergantian ini dinilai sejumlah ekonom sebagai wujud perbedaan ideologis dalam memandang peran negara terhadap pembangunan ekonomi.
Ekonom INDEF sekaligus dosen FEB Universitas Paramadina, Ariyo Irhamna, menilai reshuffle kabinet kali ini lebih dari sekadar rotasi teknis. Menurutnya, langkah Prabowo mencerminkan penyesuaian arah kebijakan ekonomi nasional yang menekankan peran aktif negara.
“Sejak awal sudah tampak perbedaan ideologi antara Presiden Prabowo dan Bu Sri Mulyani. Sri Mulyani lebih menekankan peran pemerintah yang minimalis, menyerahkan banyak dinamika pada mekanisme pasar. Sementara Prabowo ingin negara hadir lebih kuat lewat instrumen fiskal, pembiayaan, dan penguatan BUMN,” kata Ariyo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).
Ariyo menambahkan, pergantian ini sejalan dengan visi Prabowo membangun ekonomi inklusif dan berdaulat. Dengan kehadiran Purbaya, pemerintah diperkirakan akan lebih leluasa mendorong kebijakan fiskal yang ekspansif tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian.
Meski begitu, Ariyo menekankan pentingnya keseimbangan. “Menteri Keuangan yang baru harus tetap menjaga disiplin fiskal. APBN tidak boleh berubah menjadi ‘ATM tanpa batas’ untuk semua kebutuhan tanpa prioritas. Kebijakan fiskal tetap harus terukur, tepat sasaran, dan mendukung pertumbuhan,” ujarnya.
Terkait dinamika pasar, Ariyo menilai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesaat setelah kabar reshuffle adalah reaksi normal. Menurutnya, pasar hanya butuh waktu membaca arah kebijakan baru. “Pengalaman sebelumnya, penurunan IHSG saat pergantian kabinet bukan indikator fundamental negatif, melainkan respons awal terhadap ketidakpastian,” jelasnya.
Ke depan, Ariyo menilai kecepatan dan ketepatan implementasi kebijakan menjadi kunci. Selain itu, perbaikan komunikasi publik dan profesionalisme birokrasi Kementerian Keuangan akan sangat menentukan apakah transisi kepemimpinan ini mampu memperkuat peran negara sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.