Ekbis

BPS: Inflasi 2020 Tercatat 1,68 Persen

Channel9.id-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka inflasi sepanjang 2020 di angka 1,68 persen. Sebagai informasi, angka ini merupakan yang terendah sejak 2014 atau selama enam tahun.

“Kalau kita bandingkan sampai dengan 2014 ini menunjukkan inflasi yang terendah,” kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto, di Jakarta, Senin (04/01).

Baca juga: BPS Mencatat Inflasi 2019 Terendah Sejak 1999

Berdasarkan data BPS sejak 2014, inflasi tahunan mencapai 8,36 persen kemudian turun pada 2015 mencapai 3,35 persen. Kemudian untuk 2016 berada di posisi 3,02 pesen, 2017 dengan 3,61 persen, 2018 di 3,13 persen, dan 2019 sebesar 2,72 persen.

“Kalau kita lihat tahunan year-on-year tahun 2020 sebesar 1,68 persen. Ini kalau kita bandingkan sampai dengan 2014 ini menunjukkan inflasi yang rendah,” jelasnya.

Sementara itu, inflasi pada Desember 2020 tercatat hanya sebesar 0,45 persen. Inflasi Desember tersebut lantaran terdorong naiknya harga komoditas antara lain, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, hingga tarif angkutan udara. “Dari 90 kota IHK 87 kota mengalami inflasi 3 kota mengalami deflasi,”kata Setianto.

Gunung Sitoli adalah kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,87 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dengan 0,6 persen kemudian cabai rawit 0,38 persen. Sedangkan kota Tanjung Selor mengalami inflasi terendah yaitu sebesar 0,05 persen.

Sementara itu, Luwuk mengalami deflasi tertinggi Luwuk yakni minus 0,26 persen. Deflasi ini dipengaruhi oleh cabai merah besar 0,1 persen kemudian angkutan udara 0,09 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Ambon yakni minus 0,07 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  10  =  11