Channel9.id – Jakarta. Calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS). Kemenangan Trump dipastikan setelah dirinya meraup 277 suara electoral, Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 5.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
Ia mengalahkan capres dari Partai Demokrat Kamala Harris, yang tertinggal dengan 224 suara. Batas electoral vote di AS sendiri adalah 270 suara.
Kemenangan Trump ini diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu (6/11). Kemenangan ini mengembalikannya ke Gedung Putih setelah kampanye yang panjang dan melelahkan, yang membuat Trump berhasil melewati dua upaya pembunuhan dan satu hukuman pidana.
Ia juga memenangkan popular vote, di mana ia berhasil mengumpulkan 70.871.620 suara (51,0%). Sementara Kamala mengumpulkan 65.963.074 suara (47,5%).
Suara Trump melampaui 270 setelah ia mengamankan negara bagian penentu kemenangan, swing state, Wisconsin dengan 49% kemenangan. Ia unggul di semua swing states, termasuk Arizona, Michigan, Nevada, Georgia, Nort Carolina dan Pennsylvania.
Sebelumnya, Presiiden ke-45 AS itu mengklaim “kemenangan politik” di depan ribuan pendukungnya di West Palm Beach, Florida, pada Selasa (05/11) malam waktu setempat.
Pada kesempatan tersebut, dia berterima kasih kepada khalayak karena telah memilihnya sebagai presiden AS ke-47.
“Kita akan membantu negara kita pulih,” ujarnya seraya berjanji untuk memperbaiki masalah perbatasan.
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa periode kedua pemerintahannya akan menjadi “zaman keemasan” Amerika.
“Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika, yang akan memungkinkan kita untuk membuat Amerika hebat lagi,” imbuhnya, menegaskan kembali slogan kampanyenya.
Trump adalah presiden pertama dalam lebih dari satu abad sejarah AS, yang memenangkan masa jabatan kedua secara tidak berturut-turut. Ia sebelumnya menjabat Presiden AS di 2017-2021, sebelum dikalahkan politisi Demokrat, Joe Biden.
Baca juga: Putin Akui Dukung Kamala Harris Ketimbang Trump di Pilpres AS
Ia juga satu-satunya orang yang terpilih terdakwa yang dinyatakan bersalah yang melaju ke kursi kepresidenan. Pria 78 tahun itu akan menghadapi hukuman di pengadilan New York atas penipuan pada tanggal 26 November.
RAG
