Internasional

Putin Akui Dukung Kamala Harris Ketimbang Trump di Pilpres AS

Channel9.id – Jakarta. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia mendukung Kamala Harris dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November 2024 mendatang.

Pengakuan ini disampaikan Putin ketika menghadiri Forum Ekonomi Timur Rusia di Vladivostok, Kamis (5/9/2024). Putin ditanya soal bagaimana pandangannya terhadap pemilu AS tahun ini.

Ia awalnya menjawab bahwa pemilu akan menjadi pilihan rakyat Amerika. Namun kemudian Putin menyinggung soal sikap Biden yang merekomendasikan Harris kepada pendukungnya, setelah Presiden AS itu mundur dari pencapresan.

“Pertama, Biden merekomendasikan semua pendukungnya untuk mendukung Nyonya Harris,” kata Putin, seperti dilansir AFP dan Reuters.

Biden mengundurkan diri dari pencalonan pada Juli di tengah kekhawatiran tentang usia dan kesehatannya, sehingga mendukung Wakil Presiden Harris untuk memimpin Partai Demokrat.

“Di sini, kami akan melakukan hal itu juga, kami akan mendukungnya,” kata Putin kepada hadirin sambil tersenyum masam.

“Dia tertawa dengan sangat menular sehingga menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja,” kata pemimpin Rusia itu.

Pernyataan ini dilontarkan Putin sehari setelah Amerika menuduh Moskow melakukan campur tangan dalam pilpres. Sehingga, Departemen Kehakiman AS mendakwa dua pejabat eksekutif media Rusia, RT, dan menjatuhkan rentetan sanksi terhadap para petinggi media itu atas dugaan skema ilegal untuk mencampuri pemilu November mendatang dengan propaganda pro-Kremlin.

“(Mantan Presiden AS Donald) Trump telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebanyak yang pernah dijatuhkan oleh presiden mana pun sebelumnya, dan jika Harris melakukannya dengan baik, mungkin dia akan menahan diri dari tindakan tersebut.”

Pada Februari, Putin lebih mendukung Biden dibandingkan Trump, dan menyebut presiden saat ini lebih “mudah diprediksi”. Gedung Putih meminta Putin untuk “tidak ikut” dalam pemilu AS sebagai tanggapannya.

Putin sering berkomentar mengenai isu-isu politik dan sosial di Amerika Serikat, sering kali dengan cara yang mengejek. Dia mengatakan pada tahun lalu bahwa sistem politik AS “busuk” dan Washington tidak bisa menguliahi negara lain tentang demokrasi.

Para pejabat AS telah berulang kali memperingatkan upaya negara-negara asing untuk ikut campur dalam pemilu AS mendatang, dan menuduh Moskow berusaha mempengaruhi pemungutan suara di AS sejak pemilu pada 2016 antara Trump dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =