Channel9.id – Jakarta. Tensi politik antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan kembali memanas. Itu setelah adanya cerita yang diungkapkan Mantan Sekjen Partai Demokrat (PD), Marzuki Alie yang saat ini ramai di perbincangkan di jagad media sosial.
Menanggapi hal itu, Kader Demokrat dari Provinsi Riau Agung Nugroho mengaku kecewa dengan Marzuki Alie yang seolah-olah mengadu domba PDI Perjuangan dan PD.
“Saya sebagai generasi muda PD meminta dengan hormat, Pak Marzuki Alie untuk memberi contoh serta tauladan yang baik kepada junior. Jangan seperti air susu yang diberikan Bapak SBY, dibalas dengan air tuba,” kata Agung Nugroho kepada wartawan, Kamis (18/2).
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau ini mengaku tidak tahu apa misi di balik statemen yang disampaikan Marzuki beberapa waktu belakangan ini. Namun yang jelas, lanjut dia, kader Demokrat khususnya di daerah merasa tidak nyaman dengan sikap yang di pertontonkan mantan Ketua DPR RI tersebut.
“Jangan adu domba PDIP dan PD sementara bapak lempar handuk. Bapak apa tidak cukup menikmati kursi nyaman sebagai Ketua DPR RI berkat Bapak SBY?” ujarnya.
Ia kemudian mengungkit jabatan yang di emban Marzuki karena jasa besar SBY kala itu. Itu dibuktikan setelah duduk sebagai ketua DPR, Marzuki dikatakan dia tidak terpilih lagi sebagai legislator Senayan.
“Bapak Marzuki Alie kalau bukan karena Pak SBY, tidak akan duduk di Senayan. Buktinya, bapak yang sudah ketua DPR, tidak terpilih lagi sebagai anggota DPR. Artinya Kemampuan bapak juga biasa-biasa saja,” pungkasnya.
Kepada Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, Agung meminta agar Hasto tidak terpancing dan terpengaruh dengan ucapan Marzuki. Ia juga memastikan bahwa sikap yang ditunjukan Marzuki tidak lebih sebagai dagelan politik untuk mengadu domba PDIP dan Demokrat.
“Kepada Pak Hasto, saya izin, jangan terpengaruh ocehan Pak Marzuki Alie ya pak. Jangan mau kita diadu domba,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Marzuki Alie mengungkapkan SBY pernah menyatakan bahwa Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali saat Pilpres 2004. Hal itu diungkapkan Marzuki dalam perbincangannya bersama eks politisi Partai Nasdem Akbar Faisal di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored.
Kala itu, kata Marzuki, Megawati mencalonkan sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi sebagai wakilnya, namun kalah dari SBY-JK.
“Pak SBY nyampaikan, ‘Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya,” kata Marzuki sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, Kamis (11/2/2021).
IG