Channel9.id-Jakarta. Gorengan memang nikmat. Tekturnya yang gurih dan rasanya yang lezat, memang bikin ketagihan. Bukan cuma gorengan, makanan apa pun yang diolah dengan cara digoreng atau yang dilumuri minyak memang biasanya punya sensasi gurih saat dimakan. Tak heran bila banyak orang yang menggemarinya, termasuk Kamu.
Baca juga: Berisiko Bagi Kesehatan, Berikut Kiat Atasi Ketagihan Gorengan
Namun, di balik kenikmatan makanan yang berminyak, rupanya ada risiko yang mengintai Kamu. Ini karena minyak sendiri mengandung lemak “jahat” yang tinggi. Nah, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan jangka panjang, makanan berminyak ini bisa memicu masalah berikut ini.
1. Memicu kemunculan jerawat
Dalam jangka panjang, minyak yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Kondisi ini memicu munculnya jerawat. Pasalnya, makanan berminyak merangsang kerja kelenjar minyak pada kulit. Sehingga memungkinkan minyak berlebih menutup pori dan memicu munculnya jerawat.
2. Mengganggu sistem pencernaan
Mengonsumsi makanan berminyak secara belerbihan bisa mengganggu sistem pencernaan. Pasalnya, proses pencernaan lemak lebih lama dibandingkan zat lainnya. Hal inilah yang memungkinkan sistem pencernaan bekerja lebih berat untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berminyak.
Kondisi itu bisa menyebabkan perut kembung, mual, atau sakit perut. Selain itu, dalam jangka panjang, bisa menyebabkan masalah seperti sindrom iritasi usus (IBS), pankreatitis kronis, atau muntaber.
3. Mematikan bakteri baik dalam usus
Untuk Kamu ketahui, usu memiliki bakteri baik yang berperan menjaga kekebalan tubuh dan membantu sejumlah fungsi lainnya. Namun, jika Kamu banyak mengonsumsi makanan berminyak, keseimbangan bakteri baik di usus akan terganggu. Ini karena lemak bisa membunuh mereka, sehingga jahat menjadi lebih banyak.
4. Meningkatkan risiko obesitas hingga penyakit jantung
Bukan cuma itu, lemak dan minyak berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas. Ini karena makanan tinggi lemak mengandung lebih banyak kalori.
Jika kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak tak diiringi gaya hidup yang sehat, maka ini bisa meningkatkan risiko kegemukan hingga obesitas. Adapun kedua masalah ini akan meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes hingga penyakit jantung.
5. Meningkatkan risiko kanker
Selain itu, mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak juga akan meningkatkan risiko kanker seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru. Meski demikian, hubungan sebab-akibat keduanya masih diteliti hingga saat ini.
Tetap saja, National Cancer Institute AS menyarankan setiap orang untuk membatasi asupan lemak jenuh. Untuk itu, Kamu disarankan mengonsumsi makanan yang lebih sehat seperti ikan, kacang-kacangan, alpukat, biji-bijian, dan sebagainya.
6. Mengganggu fungsi otak
Fungsi otak juga bisa terganggu, lo, kalau Kamu masih suka mengonsumsi makanan tinggi lemak dan minyak. Penelitian menunjukkan bahwa ini berkaitan dengan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme akibat asupan lemak berlebih.
Adapun hal-hal itu akan menyebabkan gangguan pada struktur, jaringan, dan aktivitas pada organ otak. Bahkan, sebuah studi menunjukkan adanya penurunan dalam kemampuan belajar dan mengingat.
Itu dia beberapa risiko jika Kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak. Perlu dicatat, mungkin saat ini Kamu merasa tak ada masalah setelah mengonsumsi makanan berminyak. Jadi Kamu santai dan tetap keukeuh mengonsumsi makanan itu.
Padahal dampak itu tak muncul dalam waktu cepat, tak langsung muncul dalam waktu singkat. Jadi, lebih baik Kamu mencegah datangnya risiko itu dengan membatasi asupan makanan yang mengandung minyak seperti gorengan hingga makanan cepat saji.
(LH)