Channel9.id-Jakarta. Banyak bioskop yang akhirnya ditutup akibat pandemi Covid-19. Seperti yang sering Kamu dengar, alasannya ialah untuk mengendalikan penularan virus Corona, si penyebab Covid-19.
Para pecinta film barang tentu bersedih hati karena tak bisa lagi datang ke bioskop. Namun, kiranya kesedihan ini sudah teratasi dengan kehadiran layanan over the top (OTT) untuk streaming film, seperti Netflix, Disney+ Hotstar, HBO, hingga Viu.
Kehadiran layanan tersebut ibarat anugrah bagi para pecinta film dan series. Terlepas mana yang jadi andalan, layanan itu sangat mempermudah akses para pecinta film untuk menonton film dengan genre kesukaannya, di mana pun dan kapan pun di saat senggang.
Sayangnya, tanpa kontrol diri yang baik, menonton di layanan itu sangat “nagih” sehingga Kamu bisa berlebihan dalam menonton. Hal ini dikenal dengan sebutan “binge wacthing” atau kecanduan menonton. Di tahapan ini, Kamu bisa lupa waktu sehingga mengabaikan aktivitas harian, bahkan kewajibanmu.
Kecanduan menonton ini bisa dialami siapa saja. Apakah Kamu salah satunya? Coba ingat-ingat kembali, apakah Kamu pernah menamatkan suatu series dan menonton beberapa film dalam satu hari? Jika ya, tandanya Kamu kecanduan menonton.
Mungkin Kamu bertanya-tanya mengapa akhirnya Kamu kecanduan nonton seperti itu. Perlu Kamu ketahui, selama menonton acara yang Kamu suka, otak akan menghasilkan zat dopamin—yang membikin senang, gembira, dan bahagia. Pelepasan zat ini membikin kita merasa lebih baik, bahkan menghasilkan efek high, mirip seperti yang dipicu oleh obat-obatan.
Otak akan mengingat momen tersebut, sehingga Kamu terus-terusan dan bersemangat untuk menonton lagi dan lagi. Hingga akhirnya mengalami “binge watching”.
Lebih jauh lagi, selain bikin Kamu lupa waktu dan abai dengan aktivitas harian, binge watching ini rupanya punya dampak buruk untuk kesehatanmu, lo. Apa sajakah itu?
1. Kualitas tidur memburuk
Saat “binge watching”, Kamu cenderung mengorbankan waktu tidur hanya untuk mengetahui kelanjutan kisah film atau series yang Kamu tonton. Kamu akan begadang dan keesokan harinya Kamu menjadi kelelahan karena kurang istirahat.
2. Terisolasi dari lingkungan
Memang menonton bisa membebaskan Kamu dari stres karen pekerjaan hingga tugas-tugas sekolah. Meski begitu, lambat laun, Kamu justru mengisolasi diri dari lingkungan sosialmu. Bukannya berinteraksi dengan teman—misalnya secara daring—saat waktu senggang, Kamu memilih menonton film atau series demi memenuhi hasrat keingintahuanmu akan cerita atau episode selanjutnya. Alhasil, Kamu tak bisa berkomunikasi secara sehat dengan orang lain.
3. Penurunan fungsi otak
Selain itu, menurut studi di JAMA Psychiatry, kebiasaan menonton selama tiga jam per hari bisa menurunkan kognitif, terutama dalam kebahasaan dan daya ingat. Hal ini terjadi karena otak menerima peerubahan gambar, suara, tindakan secara cepat dan seserang hanya menerima informasi secara pasif.
4. Berisiko memicu penyakit
Lambat laun, “binge wathing” bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu, dari fisik hingga mental. Misalnya, nyeri atau kelainan pada tulang punggung karena posisimu yang itu-itu saja saat menonton.
Kemudian berisiko juga mengalami depresi atau gangguan kecemasan lantaran Kamu terisolasi dari lingkungan sosial. Lalu meningkatkan juga risiko terkena obesitas, penyakit jantung, hingga stroke. Pasalnya, Kamu jadi malas gerak dan ditambah lagi camilan yang Kamu pilih, sebagai teman nonton, cenderung tak sehat.
Nah, untuk mencegah risiko di atas karena “binge watching”, sebaiknya Kamu batasi waktu menonton. Cobalah untuk membuat pengingat waktu saat nonton. Usahakan agar tak lebih dari tiga jam dalam sehari. Sebagai gantinya, agar tak menonton melulu saat senggang, lakukanlah kegiatan lain seperti membersihkan kamar, membaca, atau bertemu teman.
Jika Kamu masih kesulitan mengatasi “binge watching” dengan cara itu, cobalah cari bantuan dan konsultasikan dengan psikolog.
(LH)