Channel9.id – Jakarta. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen, tidak ideal dalam sistem demokrasi. Idealnya, kata Riza, yakni sebesar 0 persen.
Menurut Riza, kebijakan presidential trheshold 20 persen membatasi tiap orang untuk mendaftar menjadi calon presiden. Padahal, menurut Riza, tiap orang memiliki hak sama untuk mencalonkan diri.
“Kalau presidential threshold 20 persen yang mencalonlan diri sedikit. Harusnya tidak ada presiden shold, semua orang punya hak politik sama,” kata Riza dalam seminar yang diadakan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Kamis 30 Desember 2021.
Baca juga: Riza Patria: Pemilu Tidak Menghasilkan Pemerintah yang Efektif dan Berorientasi Kepentingan Rakyat
Menurut Riza, pihak-pihak yang ingin presidential threshold sebesar 20 persen hanya ingin mempertahankan kekuasaanya.
“Sekarang engga ada rakyat bekuasa, adanya partai politik. Dengan kekuasaannya, hanya segelintir orang yang punya kekuasaan yang bisa mendaftar. Pada akhirnya rakyat tak punya banyak pilihan,” lanjutnya.
Terkait wacana presiden menjabat tiga periode, Riza menegaskan bahwa UU sudah jelas tidak memperbolehkan. Dewan sekalipun tidak berani mengubah aturan itu.
Menurut Riza, wacana itu dimunculkan karena tim sukses sudah merasa nyaman di kekuasaan.
“Tim sukses merasa nyaman ingin bertahan. Kalau bosnya berkuasa terus kan dia juga menikmati kekuasaan itu. Padahal, pak Jokowi di banyak kesempatan tidak ada keinginan 3 periode,” ujarnya.
Menurut Riza, rakyat juga hanya ingin presiden dua periode. Apabila suara rakyat tidak terdengar, Riza khawatir, akan terjadi reformasi jilid II.
“Kalau yang memimpin mempertahankan kesenangannya, rakyat tidak diperhatikan, rakyat akan begejolak. Akan mungkin ada ekstra parlementer dan reformasi jilid II,” ujar Riza.
“Kita harap itu tifak terjadi dan pemimpin kita semakin baik,” pungkasnya.
HY