Channel9.id – Jakarta. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan sejumlah alasan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia masih bermasalah.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, pemilu sebetulnya semakin bebas dan demokratis. Namun, pemilu tersebut tidak bisa menghasilkan pemerintahan yang efektif, sinergis, serta berorientasi kepentingan rakyat.
“Proses kepemimpinan dari hasil pemilu hanya memperkuat legitimasi saja. Tapi belum melahirkan pemimpin yang diharapkan berpihak,” kata Riza dalam seminar yang digelar DPP Partai Gerindra DKI Jakarta, Kamis 30 Desember 2021.
Baca juga: Gerindra Dukung Riza Patria Menjadi Cawagub DKI Jakarta
“Berpihak kepada apa? Berpihak kepada masyarakat yang belum kaya, masyarakat yang masih terpinggirkan, yang masih belum terjangkau, berpihak kepada masyarakat yang belum pintar, belum sehat,” lanjutnya.
Selain masalah itu, Riza menilai, hasil pemilu masih relatif rendah kualitas akuntabilitas para wakil rakyat dan penjabat publik. Hal ini tercermin dari maraknya kasus korupsi.
“Sampai hari ini masalah korupsi belum selesai, dari semua tingkatan. Berganti rezim, berganti orang lagi yang korupsi,” kata Riza.
Masalah lain, intensitas penyelenggaraan pemilu terlampau sedikit sehingga berdampak pada rendahnya tingkat partipiasi karena kejenuhan publik
Menurut Riza, ada tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan pemilu. Ketiganya yakni proses penyelenggaraan, aturan-aturan hukum, dan penegakkan hukum.
“Adapun parameter keberhasilanya dilihat apakah sistem demokrasi itu menghasilkan persaingan yang sehat jujur, adil, aman. Terciptanya infrastruktur politik (dpr, presiden) yang kuat dan berkualitas. Derajat keterwakilan yang optimal. Terakhir, menyeluruh tuntas, peraturan jelas, tanpa intervensi pemerintah dan praktis,” pungkasnya.
HY
