Channel9.id – Jakarta. Tokoh nasional Rizal Ramli prihatin atas tindak kekerasan yang dialami oleh Dosen UI Ade Armando pada unjuk rasa yang digelar mahasiswa di depan Gedung DPR, Senin 11 April 2022.
Menurut Rizal, tindakan kekerasan itu terjadi karena orang belum terbiasa dengan diskursus atau wacana. Sehingga, mengambil tindakan kekerasan jalanan maupun kekerasan politik.
“Ketika orang belum terbiasa dengan diskursus, mudah mengambil tindakan kekerasan jalanan maupun kekerasan politik,” kata Rizal Ramli, Selasa 12 April 2022.
Baca juga: IPW Minta Polisi Tindak Pelaku Penganiayaan Ade Armando
Menurut Rizal, kekerasan politik yang terjadi itu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Para pelakunya adalah invisible hands (kaum elite, pengdukung-pendukungnya, dan sebagainya). Namun, kerusakan yang ditimbulkan sangat besar.
Lebih jauh, mengutip pemikiran Sosiolog Norwegia Prof Johan Vincent Galtung, Rizal menilai, tindakan kekerasan itu merupakan kekerasan struktural.
“Kekerasan Struktural adalah suatu bentuk kekerasan dimana beberapa struktur sosial atau institusi sosial dapat merugikan orang dengan menghalangi mereka memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Menteri era Gus Dur ini mengutip pemikiran Johan Vincent Galtung.
Menurut Rizal, kekerasan struktural itu timbul karena institusi sosial menghalangi mereka tuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan ketidakadilan sosial dan ekonomi.
“Ada keterkaitan yang saling bergantung antara kekerasan struktural dan kekerasan langsung. Keterkaitan itu termasuk kekerasan keluarga, kekerasan gender, kejahatan kebencian, kekerasan rasial, kekerasan polisi & negara, terorisme, dan perang,” ujar Menteri Ekonomi era Gus Dur ini.
HY