Channel9.id-Jakarta. Sebuah film tak hanya hiburan semata, tapi juga menyampaikan sebuah pesan. Demikian dengan ffilm ‘Rumah untuk Alie’ yang tidak hanya menguras air mata tapi juga menyentuh hati. Pasalnya, ada pesan untuk menciptakan ruang aman di keluarga.
Hal itu menjadi sorotan bagi Ai Maryati Solehah selaku Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Saya berkali-kali tak mampu menahan air mata. Cerita dalam film ini sangat relevan, persis seperti pengaduan-pengaduan yang kerap kami terima di KPAI. Ini film yang sangat menyentuh, sangat touching!” ungkapnya, beberapa waktu yang lalu.
Film ini secara gamblang memperlihatkan bahwa bullying bukan hanya terjadi di sekolah atau dunia maya, tapi bisa berakar dari rumah. Dari ucapan orang tua yang membandingkan kakak dan adik, dari sikap yang mengabaikan perasaan anak, hingga tekanan yang tak terlihat namun membekas mendalam.
“Langkah awal untuk mengakhiri perundungan bisa dimulai dari rumah kita sendiri. Dengan menciptakan ruang aman di keluarga dan tidak membiarkan kekerasan verbal atau emosional terjadi di antara anggota keluarga,” imbuh Ai Maryati.
‘Rumah untuk Alie’ menjadi cermin yang menegur, sekaligus menjadi pelukan hangat untuk para korban yang selama ini merasa sendirian.
“Film ini bukan hanya hiburan. Ia adalah seruan. Ia adalah harapan,” tutup AI Maryati.
‘Rumah untuk Alie’ resmi tayang di bioskop mulai 17 April 2025. Film ini dibintangi oleh Anantya Kirana, Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, hingga Andryan Didi.
Baca juga: ‘Rumah Untuk Alie’, Kampanyekan Anti Kekerasan
Kontributor: Akhmad Sekhu