Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu punya tantangan tersendiri. Begitu juga dengan aktris Runny Rudiyanti dalam membintangi Film ‘Siksa Kubur’, dimana perannya sebagai Lani, seorang suster yang bekerja di panti jompo, memberikan tantangan yang berbeda baginya.
Salah satu perbedaan utama antara karakter Lani dan dirinya sebagai Runny di dunia nyata adalah dari segi fisik dan mental.
“Tantangan utamanya adalah fisik dan mentalnya yang 180 derajat berbeda dengan saya,” kata Runny kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, Runny menerangkan bahwa Lani digambarkan sebagai seseorang yang tidak memiliki kebahagiaan dalam hidupnya, sedangkan Runny adalah pribadi yang sangat bersyukur dengan kehidupannya. “Perbedaan gampangnya adalah Lani tidak senang dilahirkan, Runny sangat senang dilahirkan, “ terangnya.
Menurut Runny, karakter Lani yang dilakoninya selalu bertanya-tanya tentang makna hidupnya dan merasa tidak dicintai yang tentunya menjadi sesuatu yang sangat berbeda dengan Runny.
“Lani selalu bertanya kenapa saya ada disini, dari kecil dia tidak merasakan adanya makna hidup yang benar-benar sesuai dengan apa yang dia pikirkan, dan tidak mendapatkan cinta. Hidup tanpa cinta berbeda banget dengan Runny,” bebernya.
Runny menyampaikan bahwa untuk memahami peran Lani tersebut, dia melakukan kunjungan dan observasi ke beberapa panti jompo bersama aktris Faradina Mufti yang berperan sebagai Sita agar dapat mendalami perannya.
Perannya sebagai Lani tidak hanya menunjukkan kemampuan aktingnya, tetapi juga menyoroti ketekunan dan kesiapannya untuk menjelajahi karakter yang berbeda dengan dirinya.
Dengan peran ini, Runny Rudiyanti tidak hanya menciptakan sebuah karakter yang kuat dan berkesan, tetapi juga menunjukkan kepada penonton bahwa dia adalah seorang aktris yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan dalam industri film.
Baca juga: Michelle Ziudith Memetik Pelajaran Berharga dari Film ‘Ipar Adalah Maut’
Kontributor: Akhmad Sekhu