Channel9.id-Jakarta. Rupiah digital bakal segera hadir tahun ini. Hal ini telah dipastikan oleh Bank Indonesia (BI). BI mengungkapkan bahwa pihaknya akan merilis “proof of concept digital rupiah” atau dokumen realisasinya pada Juli mendatang.
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan bahwa bank sentral telah bertemu dengan pemain besar yang dianggap punya kemampuan untuk menjadi “wholesaler”.
“Insyaallah, sekitar Juli akan dikeluarkan ‘proof of concept’. Kami persiapkan Indonesia maju dengan digital, digitalisasi pembayaran dan digitalisasi rupiah,” tutur Perry di acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI pada Senin (30/1).
Baca juga: Bank Indonesia Jamin Rupiah Digital Tak Menghilangkan Uang Tunai
Sebelumnya, di akhir November 2022, BI telah menerbitkan “White Paper Rupiah Digital”. Dokumen ini bernama “Proyek Garuda”, yang memayungi berbagai inisiatif desain Rupiah Digital. Dalam menyokong “Proyek Garuda” yang berskala nasional, akan dilakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat efektivitas kebijakan.
Sebagai informasi, Central Bank Digital Currency (CDBC) dinilai sebagai solusi untuk mewujudkan pembayaran antarnegara yang lebih cepat, mudah, transparan, dan inklusif. CBDC diyakini mampu mengatasi berbagai hambatan terkait pembayaran antarnegara seperti biaya yang mahal, format data yang terfragmentasi, jam operasional yang terbatas, hingga tingginya biaya konversi mata uang.
Menurut survei BIS tahun 2022, efisiensi pembayaran antarnegara menjadi motif utama pengembangan CBDC “wholesale”, baik di negara maju maupun negara berkembang. Demikian pula, inisiatif pengembangan CBDC ritel antarnegara juga mulai dilakukan.
Adapun tantangan utama dalam mendesain interoperabilitas lintas CBDC dari yurisdiksi yang berbeda yaitu solusi atas isu bisnis, terutama isu pengelolaan konversi mata uang (currency arrangement)—termasuk pengendalian arus modal dan penyediaan likuiditas dalam valuta yang berbeda.