Channel9.id-Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia, Segei Lavrov memulai kunjungannya ke Cina pada hari Senin (22/3/2021). Kunjungannya ini atas dasar seruan untuk Rusia dan Cina mengurangi ketergantungannya terhadap dolar Amerika dan sistem pembayaran-pembayaran barat untuk mendorong agenda “ideologi Barat”.
Lavrov, dalam kunjungan dua harinya di Cina, dikabarkan akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Cina disaat hubungan Cina dan Rusia terhadap Amerika kian memburuk.
Amerika dan Cina pada hari Jumat mengadakan pertemuan di Alaska yang berlangsung keras dan blak-blakan, sedang ambassador Russia kembali ke Moscow pada hari Minggu untuk berkonsultasi setelah Biden mengatakan bahwa ia percaya kalau Vladimir Putin adalah seorang pembunuh.
Rusia juga tengah bersiap dengan sanksi baru yang akan dilayangkan oleh Amerika Serikat setelah adanya tuduhan bahwa Rusia sudah ikut campur pada pemilu presiden Amerika di tahun 2020, yang mana tuduhan tersebut ditepis oleh Rusia.
Berbicara di media Cina sebelum memulai kunjungannya, Lavrov mengatakan Rusia dan Cina terpaksa untuk berkembang secara Independen dari Amerika agar dapat menggagalkan upaya Amerika yang ingin menghambat perkembangan teknologi mereka.
“Kami harus mengurangi resiko sanksi dengan meningkatkan perkembangan teknologi kita, dengan cara mengganti pembayaran mata uang global menggunakan mata uang kami sebagai alternatif dari mata uang dollar,” ungkap Lavrov.
“Kami harus bergerak dari penggunaan sistem pembayaran Internasional yang dikendalikan oleh Barat”, tambahnya.
Sebelum kunjungannya, koran berita Cina, The Global Times, memperkirakan bahwa kunjungan Lavrov merupakan pertanda dekatnya koordinasi antara Cina dengan Rusia.
“Pemilihan waktu kunjungan Lavrov sangatlah penting dikarenakan ini berarti Rusia merupakan negara pertama yang akan menerima informasi dan opini dari Cina dalam membahas isu-isu penting setelah pertemuan tatap muka Cina dengan Amerika kemarin,” kutip berita tersebut.
(RAG)