Channel9.id-Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam siaran persnya menyatakan kalau ia telah menolak proposal kementerian pertahanan untuk mengadakan latihan militer cepat di Laut Hitam sebagai respons terhadap aktivitas NATO karena ia tidak ingin memanaskan tensi di daerah tersebut, Senin (15/11/2021).
Rusia sebelumnya sudah memprotes perihal meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat dan aliansinya di daerah Laut Hitam karena banyaknya aktivitas pesawat mata-mata dari Barat, jumlah pesawat bomber yang semakin banyak dan adanya kehadiran dua kapal perang AS.
Beberapa aktivitas tersebut berlangsung di daerah sekitar semenanjung Laut Hitam, Krimea, yang Rusia ambil dari Ukraina pada tahun 2014.
Ketegangan juga meningkat pada persoalan meningkatnya aktivitas militer Rusia di daerah perbatasan Ukraina dan krisis imigran antara Belarus, yang merupakan aliansi Rusia, dengan Uni Eropa.
Dalam interviewnya dengan stasiun televisi nasional yang dirilis oleh situs resmi Kremlin, Putin menyatakan kalau ia tidak ingin memanaskan tensi di daerah Laut Hitam.
“Saya harus katakan kalau ada proposal dari Menteri Pertahanan kita untuk mengadakan latihan cepat di daerah perairan tersebut. Namun saya yakin kalau hal itu tak perlu dilakukan dan saya tak ingin manaskan situasi disana,” ujar Putin.
Amerika Serikat sebelumnya menyatakan kalau kapal perangnya sedang berada di Laut Hitam untuk meningkatkan kolaborasinya dengan NATO dan aliansinya di daerah tersebut.
“Amerika Serikat dan aliansi NATO saat ini sedang melakukan latihan, saya tekankan lagi, sedang melakukan latihan tak terduga di perairan Laut Hitam. Itu adalah tantangan serius bagi kita,” pungkas Putin.
(RAG)