Channel9.id – Jakarta. Majelis Rendah Parlemen Rusia, Gosduma, telah menyetujui RUU yang akan mengampuni kriminal jika mau bergabung dengan pasukan Rusia dan berperang di Ukraina, Rabu (21/6).
RUU tersebut menetapkan hukum perekrutan para tahanan dan tersangka kriminal untuk berperang di Ukraina, langkah yang pertama kali diambil oleh tentara bayaran Wagner pada tahun lalu sebelum Menteri Pertahanan Rusia mengambil alih perekrutan terpidana pada awal tahun 2023.
Gosduma mengatakan bahwa amnesti untuk berjuang di lini depan Ukraina tidak berlaku untuk seluruh pelaku tindak kriminal seperti tindakan teror, pelanggaran seks, spionase dan pengkhianatan.
“Kevaliditan dokumen ini tidak berlaku kepada mereka yang didakwa atas kasus teroris dan aksi-aksi ekstrimis, dan juga pelanggaran seksual terhadap anak di bawah umur,” kutip pernyaatan yang dirilis di situs Gosduma.
Baca juga: Ukraina Sebut Serangan Besar ke Rusia Akan Segera Datang
Jika RUU tersebut resmi dijadikan hukum, maka catatan kriminal bagi mereka yang bergabung ke pasukan Rusia akan dihapus setelah mereka menyelesaikan tugasnya sebagai tentara dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah lapor Moscow Times.
Mereka juga akan mendapatkan penangguhan hukuman jika mereka setuju untuk terjun ke medan perang di Ukraina.
“Untuk tersangka kriminal yang setuju untuk membela negara, pihak otoritas dapat menangguhkan proses pidana jika mereka dijatuhi hukuman penjara lima tahun untuk kejahatan berencata atau 10 tahun untuk tindakan kelalaian. RUU mencatat bahwa kejahatan yang dilakukan setelah hukum ini berlaku tidak akan dihapuskan,” terus Moscow Times.
RUU ini selanjutnya akan melalui satu putaran pemungutan suara di Dewan Federasi Majelis Tinggi Rusia, dimana Presiden Rusia Vladimir Putin nantinya akan menandatangani RUU tersebut.
Sebelumnya langkah ini sudah diadopsi oleh Yevgeny Prigozhin, pemilik pasukan bayaran Wagner Group, dimana ia dipersilahkan untuk merekrut para kriminal ke dalam pasukannya dengan menjanjikan kebebasan jika mereka berhasil bertahan selama enam bulan di Ukraina.
(RAG)