Channel9.id-Inggris. Inggris menyatakan kalau mereka telah mulai mensuplai Ukraina dengan senjata anti-tank untuk membantu mereka dalam mempertahankan diri dari potensi invasi Rusia yang telah mengumpulkan pasukannya di dekat daerah perbatasan, Selasa (18/1/2022).
Negara-negara Barat menyatakan kalau mereka khawatir Rusia tengah mempersiapkan invasi baru ke Ukraina, yang sebelumnya sudah menganeksasi Pulau Krimea pada tahun 2014.
Moskow membantah tuduhan invasi tersebut, namun telah mengatakan kalau mereka bisa saja mengambil langkah militer jika Barat tak menyepakati beragam permintaannya, yang diantaranya melarang Ukraina bergabung ke NATO. Diskusi bulan lalu berakhir dengan tak adanya solusi baru. Ukraina telah meminta persenjataan dari negara-negara Barat untuk membantu mereka mempertahankan dirinya.
“Kita telah memutuskan untuk menyuplai Ukraina dengan sistem persenjataan ringan anti-tank,” ungkap Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace kepada parlemen. Wallace menyebutkan kalau sistem pertama itu sudah dikirimkan pada hari Senin dan sekelompok kecil personil Inggris juga akan memberikan latihan singkat.
Ia tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai beberapa sistem senjata yang dikirim, namun ia mengatakan: “Mereka bukanlah senjata strategis dan tidak mengancam bagi Rusia. Sistem tersebut digunakan untuk pertahanan,” jelasnya.
“Ini adalah sistem senjata jarak pendek … namun sistem ini mampu membuat orang berhenti dan berpikir dua kali tentang apa yang ingin dilakukannya, dan jika pasukan tank masuk ke Ukraina, maka mereka akan diserang oleh sistem pertahanan ini karena sudah melakukan invasi,” paparnya.
Menteri Pertahanan Ukraina menyambut baik pengumuman Wallace tersebut.
“Ukraina sangat menyambut baik keputusan Inggris dalam memberikan sistem senjata pertahanannya!” cuit Oleksii Rezkinov di Twitter.
Sebelumnya Inggris sudah memperingatkan Rusia mengenai konsekuensi berat jika mereka melakukan invasi ke Ukraina, ketika mereka mendanai kemampuan angkatan laut Ukraina.
Wallace menyebutkan kalau ia sudah mengundang Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu untuk berkunjung ke London dalam beberapa pekan ke depan untuk membahas krisis di Ukraina. Ia masih belum tahu apakah Rusia akan menerima tawaran tersebut.
“Kesenjangan ini cukup besar, namun bukan berarti tak bisa dihubungkan,” ujar Wallace yang menyerukan kalau jalur diplomasi bisa berhasil. Wallace menambahkan “Sekarang semua keputusan ada di tangan Presiden Putin,” pungkasnya.
(RAG)