Channel9.id-Jakarta. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj menegaskan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk ‘Mewujudkan Negara yang Damai dan Toleran untuk Indonesia yang Lebih Maju’, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/12).
Awalnya, ia bercerita perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) yang menerima asas tunggal Pancasila karena tidak bertentangan dengan Islam.
“Muktamar ke-27 di Situbondo NU menerima asas tunggal Pancasila karena dari kelima sila tidak ada yamg bertentangan dengan agama Islam,” kata Said Aqil Siradj.
“Justru itu (Pancasila) adalah nilai-nilai Islam, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan musyawarah semuanya ada semua itu di Al-Qur’an. Yang terakhir itu keadilan sosial, di Al-Qur’an itu banyak sekali kata-kata adil,” imbuhnya.
Selanjutnya, ia menekankan kehidupan berbangsa dan bernegara berlandaskan Pancasila. Namun, kata Said, pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum diterapkan.
Ia menyoroti ketimpangan sosial yang terjadi di banyak wilayah Indonesia.
Said mengatakan, hal tersebut tak sesuai dengan pengamalan sila kelima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kemiskinan justru di tepi pusat kekayaan, tepi laut, tepi hutan, tepi tambang itu banyak orang miskin. Di pinggirnya tambang batu bara itu banyak orang miskin karena tambangnya punya orang Jakarta,” ujarnya.