Hot Topic

Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Krishna Murti Buka Call Center

Channel9.id-Jakarta,Mabes Polri dan Polda Metro Jaya bergerak cepat menanggapi keresahan para pencita sepak bola tanah air.  Dua jenderal Mabes Polri diturunkan memimpin Satgas Anti Mafia Bola.

Tim ini akan bekerja menelusuri permainan pengaturan skors dan mafia sepakbola yang melanda persepakbolaan di tanah air.  Dua perwira bintang satu akan memimpin satgas, yaitu Kepala Satgas Brigjen Pol. Heru Pandowo Kepala Biro Provost dan Wakilnya Brigjen Pol. Krishna Murti Kepala Biro Misi Internasional Mabes Polri.

“Jadi Mabes Polri dan Polda Metro Jaya sudah membentuk Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk berdasarkan surat perintah Bapak Kapolri No 3678,’ kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono di Jakarta.

Duo bintang satu Mabes Polri akan di back up Sub Bagian Penindakan yang dipimpin oleh Kombes Pol.Royke H Langie, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.  Tim ini nantinya akan berjumlah 145 personil dengan bantuan media dari Tim Humas yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono dan Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Kombes Pol. Syahar.

Tak berapa lama, dalam akun instagram pribadi Brigjen Krishna Murti, menuliskan nomer telepon sebagai call center di nomer telepon 0813-8700-3310.  “Silahkan lapor ke Satgas kalau ada yang mengetahui Mafia Bola #kmupdates #hajarmafiabola,” tulis Krishna Murti.

Dua perwira tinggi Mabes Polri ini memang dikenal luas memiliki pengalaman dalam menangani kasus-kasus kejahatan besar di tanah air.  Ketika masih menjabat sebagai Dirkrimum Polda Metro Jaya, Krishna Murti mampu mengungkap kasus pembunuhan kopi Mirna oleh sohibnya Jesica di yang menggemparkan Jakarta. 

Sedangkan rekan satu angkatan Krishna, Brigjen Heru Pandowo sebelum menjadi Karo Provost pernah menjabat Kapolrestabes Bandung Polda JawaBarat. 

Harapan besar pencinta bola tanah air, Satgas ini tidak hanya bekerja mengungkap permainan kotor persepakbolaan Indonesia, lebih dari itu mampu menelorkan rekomendasi bagi perbaikan sepakbola nasional yang sudah berada di lampu merah karena minim prestasi.

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

51  +    =  55