Channel9.id-Jakarta. Enkripsi end-to-end menjadi salah satu fitur khas WhatsApp. Dengan fitur ini, orang lain baru bisa membaca obrolanmu jika Kamu izinkan—bahkan WhatsApp sendiri tidak bisa. Setidaknya, fitur ini bisa menenangkan pikiran dari kekhawatiran akan kemungkinan disadap.
Tanpa akses ke ruang obrolanmu, tentu saja sulit untuk mendata teks yang bisa dijadikan sebagai sumber untuk menayangkan iklan bertarget. Rintangan enkripsi ini sedang dicoba diatasi oleh Facebook, perusahaan induk WhatsApp.’
Kepada The Information, perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah merekrut tim peneliti untuk mencari tahu hal ini.
Menurut laporan itu, Facebook ingin merancang metode untuk menganalisis obrolan WhatsApp tanpa mendekripsi obrolan pengguna. Ini disebut “enkripsi homomorfik.” Secara teoritis, hal ini memungkinkan Facebook mengumpulkan data dari obrolan tanpa melanggar privasi pengguna individu mana pun.
Meski begitu, belum jelas bagaimana hal itu akan berjalan. Namun, masih The Information, tujuan dari penelitian ini persis seperti yang Kamu duga: Facebook mungkin ingin menambang data obrolan WhatsApp pengguna untuk mengirimkan iklan bertarget.
Sementara itu, Facebook membantah hal itu. Pihaknya mengatakan bahwa “terlalu dini bagi kami untuk mempertimbangkan enkripsi homomorfik untuk WhatsApp saat ini.”
Untuk diketahui, berita itu muncul setelah Facebook diterpa sejumlah masalah. Baru-baru ini, Facebook dan Apple bersitegang terkait privasi iPhone. Apple iOS 14 memungkinkan pengguna untuk terbebas dari pelacakan iklan di semua aplikasi. Ini tentunya akan berdampak negatif bagi inti bisnis Facebook dalam menayangkan iklan.
Sebelumnya, WhatsApp juga memaksakan pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi baru. Para pengguna mendapat protes sangat kuat, yang mana akhirnya memaksa Facebook untuk menunda dan mengubah peluncuran beberapa kali.
Dengan melihat seluruh persoalan itu, beberapa waktu lalu, Android Authority menilai bahwa tujuan Facebook cukup jelas: mencari cara baru untuk memonetisasi data penggunanya yang sangat banyak. Namun, dengan enkripsi WhatsApp, tujuannya itu tak benar-benar bisa dilakukan di platform tertentu. Adapun enkripsi homomorfik dianggap bisa membantu memecahkan masalah ini.
Kiranya memang perubahan itu terjadi, akan ada berapa banyak pengguna WhatsApp yang meninggalkan platform? Bahkan migrasi pengguna besar-besaran dari WhatsApp ke platform yang dinilai lebih aman, seperti Telegram dan Signal, telah terjadi—menyusul perubahan kebijakan privasi WhatsApp. Tentunya, gagasan Facebook “menganalisis” pesan terenkripsi di WhatsApp kemungkinan besar menyebabkan migrasi yang lebih besar.
(LH)