Sejak Dibeli Elon Musk, Twitter Sering Dituntut Secara Hukum
Techno

Sejak Dibeli Elon Musk, Twitter Sering Dituntut Secara Hukum

Channel9.id-Jakarta. Selama di bawah pimpinan Elon Musk, Twitter dilayangkan setidaknya enam tuntutan hukum oleh perusahaan yang berbeda lantaran tak bisa membayar tagihan. Demikian laporan dari CNBC, dikutip Minggu (26/2).

Menurut database catatan hukum dan publik, tuntutan hukum ini telah menumpuk sejak Desember. Empat dari tuntutan itu diajukan pada Februari, di dua minggu belakangan ini.

Adapun tuntutan itu dilayangkan oleh perusahaan perencanaan acara, Blueprint Studios, yang menagih Twitter sekitar $340.000—nilai ini termasuk pajak untuk acara yang dibatalkan. Selain itu, Twitter dituntut juga oleh perusahaan software AI, Writers, Inc. dengan menagih Twitter lebih dari $220.000.

Awal bulan ini, Innisfree mengajukan gugatan terhadap Twitter dengan tuntutan sekitar $2 juta. Sebelum itu, Analysis Group, yang memberikan layanan konsultasi kepada Musk terkait litigasi ke Twitter, mengajukan gugatan dengan tuntutan $2 juta.

Pada Desember lalu, Twitter dituntut oleh Columbia REIT, tuan tanah gedung yang digunakan Twitter di San Francisco, dan Jet Services Group, yang menyediakan jet pribadi, menurut Plainsite.

Baca juga: Pendiri Twitter Sebut Elon Musk Bukan Pemimpin Tepat

Kabar itu menjadi polemik baru bagi Twitter sejak dibeli oleh Musk pada Oktober lalu.  Minggu ini, karyawan Twitter mengatakan mereka tak bisa mengakses saluran Slack internal mereka. Ini terjadi karena Twitter tak membayar tagihan Slack. Tampaknya, Slack internal itu dimatikan sendiri oleh Twitter, bukan Slack sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  9  =  19