Nasional

Sejarawan Andi Achdian: Sejarah Akan Selalu Relevan

Channel9.id-Jakarta. Sejarawan dan akademisi Andi Achdian menyikapi rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menempatkan mata pelajaran sejarah sebagai mata pelajaran pilihan di SMA, bahkan menghilangkannya di SMK.

Menurut dia, sejarah akan selalu relevan, baik sekarang, maupun yang akan datang.

Andi menilai sejarah adalah salah satu mata pelajaran penting untuk mengenal jati diri kemanusiaan. Apalagi dengan revolusi digital atau yang sering disebut dengan masyarakat industri 4.0

“Hal-hal teknis sudah bisa digantikan dengan mesin. Pintu jalan tol saja sudah otomatis. Sekarang manusia mulai mencari jati diri, kemanusiaan mereka. Sejarah, termasuk sastra menjadi sarana penting dalam menggali eksplorasi kemanusiaan itu. Itu kalau memang kita berniat bersaing dengan berbagai negara lain di dunia,” ujarnya, Jumat (18/09).

Baca juga: Wacana Sejarah jadi Mapel Pilihan, Praktisi Pendidikan: Matinya Masa Depan Bangsa 

Meski begitu, Andi memberi catatan dalam praktek pelajaran di SMA.

“Memang mutu pembelajaran sejarah di sekolah menengah belum digarap dengan baik. Substansi dan metode pengajarannya, untuk di tingkat menengah, perlu diperjelas dulu target-target pembelajaran yang hendak dicapai,” tuturnya.

Selain itu, kata Andi, pembelajaran sejarah di sekolah menengah terlalu berat karena menjadikan sejarah seperti ilmu eksakta yang tidak disukai siswa.

“Akhirnya memang sekarang ini sejarah bukan pelajaran yang disukai. Terus terang saja. Kesukaan saya terhadap sejarah tidak tumbuh di sekolah, tetapi di luar ketika kita melihat warisan masa lalu. Seperti bangunan, tempat-tempat dan cerita-cerita,” tandas Ketua Yayasan Omah Munir itu.

Andi tak menampik pelajaran sejarah adalah adalah pelajaran yang sulit.  Menurut dia, siswa di banyak negara lain pun mengeluhkan ini.

“Cuma memang di negara-negara yang telah memiliki ekosistem yang baik. Seperti museum, materi pembeljaran, kapasitas guru, dll. Siswa bisa dibantu untuk mengenal pelajaran sejarah lebih baik,” pungkas Andi.

Rencana perubahan pendidikan sejarah di SMA/SMK tersebut tertuang dalam draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional tertanggal 25 Agustus 2020. Draf ini beredar di kalangan akademisi dan para guru. Sejak Februari 2020, tim Kemendikbud menyusun penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =