Channel9.id-Jakarta. Elon Musk baru-baru ini sepakat untuk membeli Twitter. Kini tim hukumnya meminta pengadilan untuk membatalkan persidangan dengan Twitter, yang dijadwalkan pada 17 Oktober, menurut laporan Gizmodo.
Namun, seperti yang dijelaskan oleh hakim, persidangan tak bisa dibatalkan kecuali kedua belah pihak setuju. Jadi, uji coba masih bakal berlanjut kecuali Twitter juga meminta penundaan. Twitter sendiri masih waspada karena Musk masih harus membayar $44 miliar.
Berdasarkan surat dari tim hukum Musk, pihaknya memperkirakan akuisisi akan selesai sekitar 28 Oktober, dengan asumsi semuanya berjalan sesuai rencana.
“Mengherankan, mereka (Twitter) bersikeras untuk melanjutkan persidangan ini, sehingga membuat kesepakatan jadi berisiko dan bertaruh dengan kepentingan pemegang saham. Melanjutkan persidangan ini tak hanya membuang-buang sumber daya dan yudisial yang sangat besar, tetapi juga akan mengganggu kemampuan para pihak untuk menyelesaikan transaksi.”
Musk sejatinya dijadwalkan untuk deposisi minggu lalu, namun dia menundanya dengan alasan potensi paparan COVID-19. Seharusnya dijadwalkan ulang untuk hari ini, namun dia menundanya lagi. Tampaknya timnya berupaya untuk tak bersaksi di bawah sumpah.
“Meskipun Twitter menolak penundaan sidang lantaran khawatir tak mendapat ‘bayaran utang’, kekhawatiran seperti itu tak terjadi hingga saat ini,” lanjut surat tersebut.
Kendati tim Musk telah mengatakan akan menyelesaikan kesepakatannya dengan Twitter, Reuters telah melaporkan minggu ini bahwa dua pendukung potensial kesepakatan itu—yakni Manajemen Global Apollo dan Mitra Sixth Street—tak lagi dibawa dalam pembicaraan dengan Musk.
Beberapa jam setelah tim Musk memberi isyarat untuk sepakat, Twitter mengajukan penolakan terhadap mosi tersebut.
“Hambatan untuk mengakhiri persidangan ini tak seperti yang dikatakan Tergugat, bahwa Twitter tidak mau menerima jawaban ‘ya’. Kendalanya adalah Tergugat masih menolak untuk menerima kewajiban kontraktual mereka,” bunyi surat Twitter.
“Selama berbulan-bulan, Tergugat telah mengejar klaim yang semakin tak masuk akal dan berulang kali berusaha untuk menunda persidangan atas kelayakan sebagaimana kesepakatan. Penemuan telah menunjukkan setiap klaim itu sama sekali tak berdasar.”
Pengacara Twitter menulis bahwa jika Musk bisa menghindari persidangan, maka dia tak punya alasan untuk terburu-buru menutup kesepakatan. Menurut pendapat Twitter, Musk harus mengatur untuk menyelesaikan akuisisi pada Senin, 10 Oktober.
Tim hukum Twitter juga mengatakan bahwa perwakilannya untuk salah satu bank pemberi pinjaman bersaksi pagi ini bahwa Musk belum mengirim pemberitahuan pinjaman atau berkomunikasi bahwa ia akan menyelesaikan kesepakatan.
“Hingga Tergugat berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan seperti yang disyaratkan, Twitter berhak atas waktunya di Pengadilan… dan membuktikan pelanggaran yang dilakukan oleh Tergugat untuk memastikan kesepakatan selesai karena alasan apa pun tidak terjadi,” ujarnya.