Channel9.id-Ukraina. Kelompok separatis pro Rusia telah melancarkan serangan ke daerah selatan Ukraina, tepatnya di kota pelabuhan Mariupol pada hari Minggu dan konflik itu sebagian besar terjadi di daerah bagian barat kotanya, ungkap Menteri Pertahanan Rusia pada hari Senin (7/3/2022).
Menteri Pertahanan Rusia menyebutkan kalau pasukannya tidak akan membuka tembakan untuk membukan koridor kemanusiaan di kota yang dihuni oleh sekitar 400,000 orang pada hari Senin.
Juru bicara Kemenper Rusia, Igor Konashenkov menuduh pasukan Ukraina telah memanfaatkan sekelompok warga berjumlah sekitar 150 orang sebagai tameng manusia, dan menembak pasukan separatis.
Baca juga: PBNU Serukan Genjatan Senjata antara Rusia dengan Ukraina
Ia mengatakan empat warga telah meninggal dan lima lainnya mengalami luka-luka, namun pasukan separatis dari Republik Rakyat Donbas dikabarkan berhasil membebaskan sekitar 150 orang dan membawanya ke daerahnya.
Di lain sisi, delegasi Rusia telah berangkat ke Belarus dimana ia akan bertemu dengan negosiator Ukraina untuk diskusi ketiganya mengenai konflik kedua negara, lapor outlet berita Sputnik Belarus.
Pekan lalu, kedua kubu sepakat untuk membuka koridor kemanusiaan agar bisa membuka jalan bagi warga sipil untuk keluar dari daerah peperangan, namun sampai saat ini upaya tersebut masih belum ada yang berhasil, dengan kedua kubu saling menuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjatanya.
Di Rusia sendiri, pihak kepolisian telah menahan sekitar 5,020 warga unjuk rasa anti-perang pada Minggu lalu, ungkap kelompok monitoring OVD pada hari Senin.
Terakhir kali polisi menahan pengunjuk rasa sebanyak ini di Rusia adalah pada tanggal Januari 2021 lalu, disaat ribuan orang Rusia mendesak dibebaskannya kritikus Kremlin, Alexei Navalny, ketika ia ditahan setelah baru saja pulang dari Jerman setelah sembuh dari racun saraf.
(RAG)