Channel9.id – Jakarta. Wahana penyelaman bawah laut Titan dikabarkan mengalami ledakan pada 18 Juni 2023. Selain itu, keseluruhan awak dan penumpang kapal dikabar meninggal dunia. Salah satu hal yang menjadi perhatian masyrakat terhadap kejadian ini adalah keputusan design kemudi kapal yang menggunakan controller Logitech F710. Kendati bukan penyebab utama kejadian tragis ini, gamepad buatan Logitech ini tetap mendapat perhatian.
CEO Oceangate, perusahaan dibalik Titan, Stockton Rush sempat sesumbar menggunakan gamepad untuk kendalikan wahannya.
Pakar kelautan dan ekologis laut dalam, Nicolai Rotermen, menyebut bahwa controller video game ini sebenarnya cukup untuk mengendalikan Titan. Menurutnya, Titan dapat diarahkan untuk bergerak ke berbagai arah yang dapat digunakan melalui controller video game.
Selain itu, pakar biologi bawah laut dari Harvard University, Peter Girguis, menyebut bahwa perhatian orang terhadap stick controller video game adalah penggunaanya perangkat keras sederhana itu. Namun ia juga menyebut bahwa penggunaan stick Logitech ini sendiri bukanlah penyebab dari kecelakaan.
Namun sebenarnya, stick controller pun telah digunakan di berbagai bidang seperti militer, teknologi medis, dan penjelajahn luar angkasa. Pasalnya controller video game disebut sangat universal dan mudah dioperasikan karena design yang ergonomis.
Tentu saja Logitech, sebagai pengembang gamepad yang digunakan dalam ekspedisi Titan tidak memiliki keterkaitan sama sekali, saham logitek sempat anjlok. Dilansir dari New York Post, Logitech terkena imbas tragedi wahana jelajah Titan. Selain itu, di lama marketplace Amazon, produk ini mendapat review negatif dan sarkastik.
Sejak Senin (19/06/2023) saham perusahaan asal Swiss ini dilaporkan menurun sampai 3.4% Ketika Titan kehilangan kontak dengan kapal induknya. Pada perkembangannya, saham perusahaan ini telah anjlok sampai 11 % pada Rabu (26/06/2023).
Baca juga: Perbedaan Wahana Bawah Laut dan Kapal Selam
Penyebab utama bencana tragis yang menimpa Titan adalah hilangnya komunikasi antara wahana Titan dengan kapal induknya, Polar Prince. Titan sendiri sebenarnya bukanlah kapal selam yang dapat otonom beroperasi sendiri. Sebagai wahana submersible, Titan sangat bergantung pada kapal induk untuk koordinasi dan navigasinya.
Oceangate sendiri sebenarnya pun melanggar berbagai standar operasional prosedur dalam ekspedisi Titan. Tidak ada regulator yang mengawasi penggunaan Titan untuk ekspedisi ini. Sehingga belum ada standar keselamatannya.