Channel9.id-Jakarta. Intensitas buang air besar (BAB) setiap orang berbeda-beda. Ini terjadi karena berbagai faktor, dan faktor utamanya yaitu gaya hidup, yang mencakup pola makan. Misalnya, orang yang mengonsumsi banyak serat lebih mungkin lancar BAB. Ada yang BAB sehari sekali atau dua kali sehari. Bahkan ada yang BAB langsung setelah makan.
Peihal BAB langsung setelah makan, apakah ini merupakan hal yang biasa saja atau patut diwaspadai?
Mula-mula, perlu diketahui bahwa kondisi itu disebut dengan refleks gastrokolik. Refleks gastrokolik merupakan proses pencernaan yang membuat gerakan usus meningkat karena lambung meregang akibat makanan yang masuk. Gerakan usus ini mendorong kotoran di usus besar ke rektum, lalu terjadi BAB.
Sejatinya, makanan yang masuk ke perut membutuhkan waktu untuk dicerna dan diproses, sebelum akhirnya dibuang oleh tubuh. Kiranya, butuh waktu 6-8 jam bagi makanan untuk melewati usus halus. Lalu butuh waktu sekitar 36 jam agar makanan berpindah ke usus besar. Secara keseluruhan, dibutuhkan waktu 2-5 hari untuk mengeluarkan makanan menjadi feses. Lamanya proses ini bergantung pola makanan dan kondisi setiap orang. Jadi, bisa dikatakan bahwa makanan yang baru masuk tak akan langsung keluar dengan cepat sebagai kotoran.
Adapun jika Kamu langsung BAB setelah makan, kotoran itu berasal dari sisa-sisa makan sebelumnya. Bukan dari yang dimakan saat itu.
Meski refleks gastrokolik tampak lazim, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan mengalaminya, dan di antaranya perlu diwaspadai. Nah, untuk lebih jelasnya, coba simak ulasan berikut.
1. Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan salah satu masalah pencernaan yang bisa membuatmu langsung BAB setelah makan. Pasalnya, kondisi ini membuat makanan dicerna dan melewati usus dengan waktu yang lebih cepat. Sehingga Kamu lebih mudah mengalami refleks gastrokolik.
2. Alergi makanan
Kalau Kamu punya alergi terhadap makanan tertentu, tubuh akan menunjukkan reaksi alergi. Adapun reaksi ini muncul akibat sistem kekebalan tubuh mendeteksi bahan makanan tertentu sebagai kandungan berbahaya. Salah satu reaksi alergi makanan yang bisa muncul adalah diare atau langsung BAB setelah makan.
Di samping itu, gejala lain yang mungkin timbul akibat alergi yaitu kulit gatal dan kemerahan, area wajah membengkak, mulut gatal, dan pusing.
3. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan merupakan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna suatu zat makanan tertentu. Penyebab umum kondisi itu ialah tubuh kekurangan atau tak memiliki enzim untuk mencerna makanan dengan baik. Selain itu, kondisi ini juga disebabkan oleh sensitifnya tubuh terhadap bahan tambahan makanan dan stres psikologis.
Oleh karenanya, Kamu rentan mengalami masalah pencernaan sesaat setelah mengonsumsi makanan tertentu. Adapun masalah yang kerap muncul ialah diare.
4. Inkontinensia feses
Masalah lain yang bisa menyebabkan langsung BAB setelah makan yaitu inkontinensia feses.
Kondisi ini terjadi karena Kamu kehilangan kemampuan untuk menahan feses keluar sehingga bisa keluar tanpa disadari. Meski memicu BAB sehabis makan, konndisi ini bisa terjadi kapan saja karena Kamu tak bisa mengendalikannya atau gejala sebelumnya relatif samar-samar.
Perlu dicatat, refleks gastrokolik merupakan hal lazim. Namun, Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter bila refleks ini terjadi dengan intens dan hampir selalu terjadi setelah makan, diare lebih dari dua hari, serta diiringi gejala masalah pencernaan lainnya. Belum lagi, refleks gastrokolik yang intens bakal membuatmu rentan mengalami malnutrisi akibat kekurangan kalori dari protein. Pasalnya, diare akan membuang zat-zat gizi yang diperlukan tubuh.